Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Menyambut geliat industri 4.0, Paguyuban Pematang Sawah yang merupakan pemuda Lakbok mengadakan pelatihan market digital. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Minggu (13/7/2019).
Hadir dalam agenda Tim TPID Kecamatan Lakbok, perwakilan OKP dan forum pimpinan desa setempat.
Ketua Paguyuban Pematang Sawah, Prayugo, mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kreatifitas pemuda dalam berbisnis. Selain itu, pelatihan market digital ini dilakukan 4 tahap. Saat ini, kata ia, merupakan gelombang pertama dan puncaknya nanti akan ditutup dengan festival Layang Lakbok pada bulan Agustus 2019 mendatang.
“Kita ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait dengan pemanfaatan market place. Memang sekarang sangat banyak sekali unicorn yang bisa akses menggunakan handphone. Namun, kita juga perlu memanfaatkan peluang itu untuk mengembangkan usaha di pedesaan,” terangnya.
Di tempat yang sama, Endon Suhara, perwakilan dari Tim TPID Kecamatan Lakbok, mendukung gagasan pemuda pematang sawah membantu masyarakat untuk berinovasi memasarkan produk-produk UMKM lokal agar lebih berkembang dan bisa bersaing.
“Ke depan tentunya harus lebih maju. Semoga pelatihan ini bisa dilakukan kelompok pemuda lain yang ada di Kecamatan Lakbok,” ujarnya.
Sementara itu, Maman, mewakili Pemerintah Desa Sidaharja juga menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai, agenda ini sangat penting, karena banyak produk UMKM unggulan di Lakbok masih terkendala pemasaran.
“Kalau kita gali lebih jauh, aslinya dari Lakbok produk UMKM itu sangat banyak. Namun lagi-lagi terkendala pemasaran. Hadirnya pelatihan ini, kita harap masyarakat bisa lebih terbuka dan kreatif dalam produknya serta lebih mudah dalam memasarkannya,” jelas Maman.
Aris (22), salah seorang pengusaha sepatu dari Desa Baregbeg, berharap setelah pelatihan pemasaran produknya makin meningkat. Hal tersebut lantaran saat ini dirinya masih menggunakan pemasaran konvensional
“Sementara ini saya baru bisa membuat 150 pasang sepatu per bulan dan baru memiliki 22 reseller. Semoga saja dengan ini reseller saya semakin banyak dan produksinya pun bisa meningkat karena banyaknya permintaan dari konsumen,” ujarnya.(Muhlisin/R6/HR-Online)