Berita Gaya Hidup (harapanrakyat.com),- Jadwal tidur tak teratur bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes dan darah tinggi, selain menyebabkan kepala pusing dan badan lemas.
Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (07/07/2019), Tianyi Huang, seorang peneliti dari Brigham and Women’s Hospital, mengatakan, tidur yang tidak teratur adalah jadwal tidur yang berubah-ubah, dan jam tidur yang kurang. Perubahan rutinitas seperti itu berisiko menyebabkan sindrom metabolik.
“Sindrom metabolik merupakan beberapa gejala masalah kesehatan yang menyerang organ tubuh, seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi,” jelas Huang.
Jika tidak segera ditangani, sindrom metabolik dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit hipertensi, diabetes, hingga serangan jantung dan stroke.
Dalam penelitian tersebut, perbedaan jadwal tidur tak teratur, baik itu durasi maupun waktunya, diasosiasikan dengan abnormalitas sistem metabolik.
Selama ini, penelitian mengenai tidur dan kesehatan banyak difokuskan pada durasi serta kualitas tidur. Padahal, kata Huang, jadwal tidur tak teratur juga menyimpan bahaya bagi kesehatan.
Karena, dampak negatif dari tidur yang tidak teratur tak bisa dikompensasi dengan jam tidur yang lebih panjang pada malam berikutnya.
Dalam penelitian yang dilakukannya itu menganalisis jadwal tidur dari 2.003 partisipan. Setiap harinya rata-rata partisipan tidur selama 7,15 jam.
Dari jumlah partisipan sebanyak itu, sekitar 45 persennya mengalami variasi lebih dari satu jam di jadwal tidurnya.
Artinya, mereka bisa tidur lebih lambat atau lebih cepat dari rata-rata partisipan lainnya yang tidur pada jam 11.40 malam.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa 35 persen partisipan mengalami sindrom metabolic, dan ini lebih rentan terjadi pada partisipan dengan jadwal tidur yang tidak teratur. (Eva/R3/HR-Online)