Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Polres Banjar Polda Jabar menggelar HUT Bhayangkara ke-73 dan deklarasi menolak kerusahan di halaman parkir Banjar Waterpark (BWP), Minggu (23/06/2019). Kegiatan tersebut diikuti oleh ribuan masyarakat serta berbagai elemen, baik dari Polisi, TNI, jajaran Pemkot Banjar, Forkopimda serta lainnya.
Pantauan HR Online di lapangan, dalam kegiatan tersebut diawali dengan jalan santai yang dibuka langsung Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana bersama Walikota Banjar serta unsur Forkopimda. Kemudian, acara dilanjutkan senam bersama dan deklarasi menolak kerusuhan. Tak hanya itu, panitian juga membagikan berbagai hadiah yang diundi di puncak acara, salah satunya dua unit sepeda motor matic.
Kapolres Kota Banjar, AKBP Yulian Perdana, mengatakan, HUT Bhayangkara ke-73 ini Polres Banjar sengaja menggelar berbagai kegiatan yang langsung bersinggungan dengan masyarakat, ulama dan para tokoh yang ada di Banjar. Bahkan, kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, donor darah, serta lainnya juga digelar.
“Selain itu, kita juga bersama-sama masyarakat dan pemerintah mendeklarasikan menolak kerusuhan serta mobilisasi massa ke Jakarta untuk memperkeruh sidang di MK yang sedang berjalan. Kita ingin tetap bersatu meskipun beda pilihan,” katanya kepada awak media.
Yulian menambahkan, meski masyarakat Kota Banjar berbeda dalam pilihan saat pemilu kemarin, namun atas komitmen semua pihak kondusifitas bisa terjaga dengan baik, bahkan menjadi salah satu wilayah yang aman di Jawa Barat.
“Kita harap jangan sampai masyarakat terprovokasi berita hoaks, terpengaruh mobilisasi ke Jakarta untuk aksi di MK yang sedang melakukan sidang. Sekali lagi, meski berbeda pilihan persatuan yang paling utama, toh perbedaan pilihan politik hanya 5 tahun sekali, sedangkan persaudaraan harus tetap dijaga,” pungkasnya.
Walikota Banjar, Hj Ade Uu Sukaesih juga mengatakan hal senada. Menurutnya, semua elemen bangsa ini memiliki hak dan kewajiban untuk tetap menjaga kondusifitas daerah. Jadi, tegasnya, keamanan bukan hanya tugas TNI dan Polisi saja, tetapi menjadi tugas bersama.
“Sesama muslim dan sesama warga negara harus saling menghargai dan menghormati. Jangan mau dipecah-belah, kalau berbeda penapat nggak apa-apa, yang penting kita punya komitmen untuk kebersamaan,” jelasnya. (Muhlisin/R6/HR-Online)