Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Sejumlah pedagang kelontongan di Terminal Lama Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengeluhkan keberadaan anak-anak punk yang dinilai sangat menganggu. Pasalnya, mereka seringkali mengamen dan minta dibayar dengan cara memaksa.
Yati, misalnya, salah satu pedagang di Terminal Lama tersebut mengatakan, banyak anak punk yang bolak-balik mengamen ke tempat dia berdagang. Bukan sekali dua kali, tapi terus-terusan. Hal itu, kata Yati, terjadi sampai malam tiba.
“Akhir-akhir ini banyak anak-anak punk di wilayah Kecamatan Kawali, seolah Kawali ini jadi tempat komunitas punk berkumpul,” ungkap Yati kepada HR Online, Kamis (20/6/2019).
Menurutnya, setiap hari anak-anak punk tersebut mengamen dengan berkeliling ke setiap pedagang kelontong. “Cara mengamennya itu juga bikin kesal dan jengkel, apalagi kalau malam, anak punk seolah-olah memaksa, kalau tidak dikasih ya gimana juga?” terangnya.
Yati mengaku tidak tahu dari mana anak-anak punk tersebut berasal. Namun, menurutnya pada malam hari, emperan toko dan Taman Surawisesa sering dijadikan sebagai tempat mereka beristirahat.
“Kalau malam mereka tidurnya di emper toko atau di Taman Surawisesa,” kata Yati.
Hal senada dikemukakan Ujang Juen, pedagang yang juga berjualan di Terminal Lama. Ujang mengaku dirinya juga merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak punk yang datang ke tokonya untuk mengamen.
“Kehadiran anak-anak punk ini membuat kami kesal, sering kalau sedang melayani pembeli ngamen dan maksa, itu kan menganggu dan juga bikin jengkel,” kata Ujang.
Ujang menambahkan kondisi tersebut sudah berlangsung lama. Namun kata Ujang, tidak ada penanganan yang serius dari Dinas terkait yang ada di Kawali.
“Seolah anak-anak punk itu dibiarkan saja berkeliaran, kesannya tidak ada tindakan dari yang berwenang,” katanya.
Ujang berharap, Pemerintah melalui Dinas terkait segera turun tangan untuk mengatasi kehadiran anak-anak punk di Kawali. Diakui Ujang, keberadaan keberadaan anak-anak punk tersebut sangat menganggu.
“Berharapnya Pemerintah turun tangan melakukan sweeping, sehingga di Kawali ini bebas dari anak-anak punk,” pungkasnya. (Edji/R7/HR-Online)