Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran akhirnya bisa membuka Taman Budaya Sagati setelah melalui proses panjang. Taman tersebut diproyeksikan sebagai pusat tempat aktivitas wisata.
Kepala Desa Margacinta, Edi, mengatakan, bahwa tempat tersebut sangat berpeluang besar menjadi salah satu ikon di Cijulang. Apalagi sebagaimana proyeksinya taman tersebut bisa menjadi tempat berkumpulnya wisatawan sebelum menyebar ke berbagai tujuan wisata yang ada di Pangandaran.
“Lokasinya di Dusun Balengbang yang dikelola oleh masyarakat bersama pendiri dan pemilik lahan. Ini tempatnya sangat bagus, selain terbuka sekali, juga menawarkan panorama pohon nipah yang menjulang serta rumah penduduk yang berjajar di tepi jalan,” jelasnya kepada Koran HR, Selasa (30/04/2019).
Edi menambahkan, Taman Budaya Sagati menampilkan unsur budaya agraris masyarakat yang berdampingan dengan lingkungan pesisir. Selain itu, lokasi tersebut juga tersambung dengan adanya Sungai Cijalu yang menjadi urat penghubung lingkungan sawah ladang di pegunungan.
“Di sini akan ditampilkan kegiatan tradisi seperti Ngecak, Beuluem Kurumus, Ngajodang, Ngaronggeng, Badud, Lebon, Moro, Panen, Performance Calung Renteng, Beluk, Reog, Wayang Golek, Rudat, Silat, Atraksi Parahu, Kaulinan Barudak, dan lain-lain. Semua hal ini merupakan sebuah re-enactment atau replikasi yang dihidupkan kembali dari tradisi lama yang mulai terlupakan,” tambah Edi.
Bupati Jeje dalam kunjungannya pada 10 Maret 2019 lalu, kata Edi, sangat bahagia atas hadirnya taman tersebut yang sedang dikembangkan oleh kelompok masyarakat pariwisata Desa Margacinta.
“Kepala Dinas Pariwisata Jabar, Pak Dedi Taufik, juga sangat mendukung adanya ini sebagai daya tarik wisata di Pangandaran. Selain pak Dedi, Kepala Dinas Pariwisata Pangandaran juga sangat terkesan dengan taman ini. Bahkan, beliau menyatakan dukungannya atas pengembangan, baik secara fisik maupun non-fisiknya,” pungkas Edi. (Entang/Koran HR)