Ciamis, (harapanrakyat.com),– Momentum pemekaran Kabupaten Pangandaran dari Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) membuat wacana perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh semakin menggelinding.
Tidak hanya itu, sebagian kalangan budayawan menilai, momentum Hari Ulang Tahun (HUT) atau hari jadi Kab. Ciamis ke 371, dan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) menjadi kesempatan yang tepat untuk membawa perubahan besar di Kab. Ciamis.
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Citra Galuh Mandiri (CGM), Ir. Hery Hernawan, Minggu (9/6), mengatakan, perubahan nama Kab. Ciamis menjadi Kabupaten Galuh sudah diwacanakan sejak lima tahun silam.
“Awalnya saya menolak, tapi kini saya mendukung perubahan itu. Ada harapan dan mimpi ketika nama Kabupaten Ciamis berubah menjadi Kab. Galuh, juga membawa perubahan dan kemajuan bagi semua,” ungkapnya.
Hery menuturkan, harapan dan mimpi tersebut didasarkan pada kenyataan (fakta) sejarah, bahwa cikal-bakal Kab. Ciamis adalah kerajaan Galuh. Dari sisi historis itu, nama Kab. Galuh akan memberikan aura tersendiri bagi pemimpin dan masyarakatnya.
Senada dengan itu, Godi Suwarna, Budayawan Ciamis, mengungkapkan, perubahan nama tersebut sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Kab. Ciamis. Alasannya, perubahan tersebut selain untuk mengikat persaudaraan warga tatar galuh, juga bisa menjadi kebangkitan Kab. Ciamis ke arah yang lebih baik.
“Nama Galuh akan membawa spirit kebanggaan, seperti muatan ‘Nasionalisme’ lokal, atau kebanggaan lokal,” ungkapnya Minggu (9/6).
Godi mengakui, wacana perubahan nama kabupaten tersebut sudah jauh-jauh hari diperbincangkan. Menurutnya, “bola” isu tersebut kini menggelinding besar, karena erat kaitannya dengan momentum Pemisahan Kab. Pangandaran dan Pilkada Ciamis.
“Saat atau waktunya tepat, karena Pangandaran sudah pisah, dan Ciamis harus punya nama baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, Godi menuturkan, selain warga yang berada di kampung halaman, warga Ciamis yang berada di sejumlah Kota Besar seperti Jakarta dan Bandung juga sangat menantikan perubahan nama tersebut.
“Saya seringkali ditanya soal itu oleh warga Ciamis yang ada di Perantauan, dan mereka mendukung wacana perubahan tersebut,” ucapnya.
Godi menambahkan, nama Kab. Galuh akan membawa dampak atau pengaruh yang positif, tumbuhnya kecintaan masyarakat di Tatar Galuh terhadap warisan budaya leluhur Galuh. “Seperti halnya tarian Ronggeng Gunung, yang bisa dijadikan alat pengikat bagi kalangan masyarakat dan pemimpin daerah,” imbuhnya.
Hal serupa juga disampaikan Budayawan Ciamis lainnya, Mumu Nadjmuddin, yang juga penggiat Sanggar Komunitas Karinding. Dia mengaku sangat bersyukur jika wacana perubahan nama Kabupaten Galuh menjadi kenyataan.
Mumu berharap, perubahan nama Kab. Galuh lebih memberikan nuansa yang berbeda daripada nama Kab. Ciamis. “Nama Galuh lebih memberikan inspirasi positif bagi generasi mendatang untuk selau menjaga warisan leluhur,” pungkasnya. (DK/Koran HR)