Asian Games 2022 yang akan berlangsung di China bukan hanya mempertandingkan cabang olahraga saja, melainkan eSport juga bakal dipertandingkan, salah satunya game online Mobile Legends.
Kepastian game online Mobile Legends yang saat ini digandrungi kaum milenial masuk pertandingan Asian Games 2022, diungkapkan oleh Angki Trijaka, Wakil Ketua Umum Indonesia e-Sport Association (IeSPA).
Sama seperti olahraga lainnya, cabang eSport juga bakal memperebutkan medali yaitu emas, perak serta perunggu.
Sebelumnya, game eSport juga pernah dipertandingkan pada ajang Asian Games 2018 di Indonesia beberapa bulan lalu. Sementara untuk SEA Games 2019 di Thailand, Mobile Legends bersama lima cabang eSport lainnya juga sudah resmi dipertandingkan.
“Kami akan menyiapkan tim nasional untuk eSport ini. Dan pemerintah juga dikabarkan telah mempersiapkan bonus bagi yang berprestasi, yang tidak berbeda dengan atlet dari olahraga lain,” ungkap Angky seperti dikutip berbagai sumber.
Angki menambahkan, bahwa di Olimpiade 2024 nanti di Paris Prancis, Mobile Legends juga rencananya akan ada pertandingan exhibition. “Namun yang pasti sudah dikonfirmasi bahwa Mobile Legends resmi dipertandingkan di SEA Games 2019 serta Asian Games 2022,” imbuhnya.
Sementara untuk mencari bibit terbaik yang akan diikut sertakan di ajang bergengsi olahraga itu, rencananya IeSPA akan mengadakan turnamen Piala Presiden Esports 2019.
Nantinya dari yang terbaik hasil turnamen tersebut akan masuk ke komposisi tim nasional eSport Indonesia, dan akan dikarantina kemudian mengikuti TC atau pelatnas layaknya olahraga fisik lainnya.
Federasi Olahraga Jerman Tolak eSport Dipertandingkan di Olimpiade
Meski eSport termasuk Mobile Legends resmi masuk SEA Games 2019 dan Asian Games 2022, namun untuk di Olimpade mendapat pertentangan. Salah satu negara yang menolak eSport masuk Olimpiade adalah Federasi Olahraga Jerman (DOSB).
Menurut Presiden DOSB, Alfons Hörmann, bahwa eSport bukan termasuk salah satu cabang olahraga, sehingga pihaknya menolak untuk memasukkannya ke daftar perlombaan olahraga terbesar dan bergengsi di dunia.
“Kami menyatakan sikap bahwa eSport tidak masuk dalam kategori olahraga dan tidak ada di dalam program Olimpiade,” ucapnya seperti dikutip Faz.net.
Sementara itu, menurut Menteri Dalam Negeri dan Olahraga Jerman, Peter Beuth, bahwa eSport bukan olahraga melainkan sebagai teknik dagang industri game. Untuk itu, pihaknya menolak ide bahwa eSport masuk Olimpiade. (Adi/R5/HR-Online)