Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Melihat mayat dengan kondisi rusak, atau berlumuran darah, bahkan hingga mayat yang sudah membusuk, tidak menjadi suatu penghalang bagi para petugas di ruang jenazah RSUD Kota Banjar. Buat mereka, hal itu merupakan “makanan” sehari-hari.
Seperti yang diungkapkan Harmaen (50), salah seorang petugas Instalasi Ruang Jenazah RSUD Banjar. Pria yang sudah bekerja selama 10 tahun itu menuturkan, bahwa berbagai pengalaman sudah ia rasakan selama menjadi petugas penjaga ruang jenazah.
“Ini kan sudah tugas saya, mulai dari memandikan mayat, sampai membungkusnya, dan lain-lain. Saya sih jalani dengan enjoy saja,” ujarnya, kepada Koran HR, Selasa (05/02/2019).
Lanjut Harmaen, meski dirinya sudah 10 tahun mengabdi menjadi petugas ruang jenazah, namun belum pernah merasakan ada hal-hal yang aneh, seperti diganggu makhluk halus atau hal-hal mistis lainnya.
“Ya, selama saya bekerja di sini, saya merasa baik-baik saja dan tidak pernah terjadi hal-hal aneh, karena ruangan di sini pun selalu bersih,” tutur Harmaen.
Pendapat serupa dikatakan Juman (34), petugas ruang jenazah lainnya. Ia mengaku, sebagai petugas ruang jenazah, sering melihat mayat korban kecelakaan atau korban pembunuhan, bahkan hingga jenazah yang sudah membusuk.
“Awalnya dulu sering mual jika melihat ada jenazah yang sudah rusak. Tapi karena kini sudah terbiasa, rasa mual pun sudah tidak ada lagi jika melihat jenazah yang kondisinya sangat mengenaskan,” ungkap pria yang kerap disapa Bokir ini.
Tak Ada Hal Mistis Bekerja di Ruang Jenazah RSUD Banjar
Sementara itu, Aan (45), Kepala Instalasi Ruang Jenazah RSUD Kota Banjar, mengatakan, selama bekerja di ruangan tersebut, ia menjalaninya dengan rileks, dan tidak pernah terjadi hal-hal aneh. Apalagi hal mistis.
“Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, saya selalu sesuai dengan prosedur. Selain sebagai kepala, saya pun ikut piket. Karena petugas di sini hanya tiga orang yang dibagi tiga shift selama 1×24 jam setiap harinya. Sehingga, saat piket masing-masing satu orang, namun biasanya ditemani oleh para sopir ambulance ruang jenazah RSUD Kota Banjar,” terang Aan.
Mereka bertiga adalah petugas yang tangguh dan selalu loyal terhadap pekerjaannya, meski tugasnya mengurusi jenazah.
Menurut mereka, sukanya dalam menjalankan tugas di ruang jenazah adalah ketika tidak ada jenazah, sehingga mereka bisa santai.
Namun dukanya, ketika pada malam atau dini hari menerima kiriman jenazah dengan kondisi rusak akibat kecelakaan, atau korban pembunuhan. (Hermanto/Koran HR)