Selasa, April 8, 2025
BerandaBerita CiamisKarena Masalah Jarak dan Biaya, Petani di Ciamis Anggap Kartu Tani Belum...

Karena Masalah Jarak dan Biaya, Petani di Ciamis Anggap Kartu Tani Belum Efektif

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Penggunaan Kartu Tani sebagai salah satu syarat untuk pembelian pupuk bersubsidi belum berjalan efektif. Hal tersebut diketahui setelah banyak petani Ciamis, tepatnya di Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, lebih memilih membeli pupuk dari pedagang setempat ketimbang di pengecer yang ditunjuk.

Endang, petani Gereba, ketika ditemui Koran HR, Senin (21/01/2019), menjelaskan, meski para petani telah memiliki kartu tani untuk pembelian pupuk bersubsidi, para petani lebih memilih untuk membeli pupuk bersubsidi di pedagang setempat tanpa menggunakan kartu tersebut.

Alasannya, kata Endang, ketimbang harus mengeluarkan biaya transfortasi, lebih baik membeli pupuk di lokasi terdekat. Sebab, sekalipun bersubsidi bila di tambah dengan biaya atau ongkos transfortasi, harganya tetap terbilang mahal.

“Para petani malah beranggapan, kartu ini masih membingungkan dan ribet, karena para petani belum tahu bagaimana cara menggunakannya,” katanya.

Tiwan, petani Ciamis lainnya, ketika ditemui Koran HR, Senin (21/01/2019), mengatakan, semenjak memiliki kartu ini, ia mengaku belum pernah menggunakannya.

Selain kurang paham tentang kegunaannya, juga harus mengisi saldo terlebih dahulu ke bank yang ditunjuk sebelum menggunakan untuk membeli pupuk bersubsidi di pengecer.

“Belum lagi jika ofline atau jaringan sedang dalam masalah. Otomatis tidak dapat kita gunakan karena gangguan. Sehingga mempersulit transaksi pembelian pupuk,” katanya.

Banyak Petani Ciamis Belum Bisa Gunakan Kartu Tani

Seorang PPL yang namanya minta dirahasikan, ketika ditemui Koran HR, Senin (21/01/2019), menerangkan, adanya anggapan ribet dari kalangan petani dalam menggunakan kartu tersebut, terjadi karena kebanyakan belum bisa menggunakannya.

Selain jarak ke pengecer jauh, masih kata sumber HR, untuk memudahkan para petani mendapatkan pupuk bersubsidi, semestinya koperasi desa diefektifkan. Sebab, ketidakefektipan peran dan fungsi koperasi di tiap desa bisa dianggap sebagai biang permasalahan yang terjadi.

“Seharusnya pemerintah memperkuat dan menghidupkan koperasi tani dengan tujuan untuk meminimalkan rantai ditribusi kepada konsumen atau petani. Sebab, rantai yang panjang membuat harga di tingkat konsumen semakin tinggi,” katanya.

Menurut dia, saat ini para petani berada di posisi yang lemah. Akibatnya, banyak pedagang pedagang yang mencari dan berpotensi memainkan harga. Seandainya koperasi tani di setiap desa diberdayakan kembali, dengan sendirinya para petani akan membeli kebutuhan pupuk bersubsidi di setiap koperasi desa masing-masing.

“Tidak perlu lagi harus mengeluarkan biaya transfortasi. Kalaupun ada, sedikit, selisih harga wajar-wajar saja, sebab koperasi pun harus dapat untung,” katanya. (Dji/Koran HR)

pemutihan pajak kendaraan

Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Ribuan Warga Padati Samsat Ciamis 

harapanrakyat.com,- Manfaatkan program pemutihan pajak di hari pertama buka setelah libur Lebaran, kantor Samsat Ciamis dipadati masyarakat yang ingin membayar pajak kendaraan bermotor (PKB),...
Film Pabrik Gula

Jumlah Penonton Film Pabrik Gula Tembus 2 Juta Lebih Selama Libur Lebaran

Sejak hari pertama penayangan film Pabrik Gula pada Idulfitri 2025, hingga kini jumlah penonton film horor terbaru garapan MD Pictures itu sudah mencapai 2...
mutasi masuk kendaraan

Jabar Gratiskan Pajak Kendaraan untuk Mutasi Masuk, Kepala P3DW Ciamis Beri Pesan Ini untuk Masyarakat 

harapanrakyat.com,- Dalam rangka meningkatkan PAD di sektor pajak kendaraan bermotor (PKB), Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran tentang imbauan mutasi masuk kendaraan bermotor...
Sampah jadi sorotan

32 Ton Sampah Sehari Saat Musim Liburan di Pangandaran Jadi Sorotan, Begini Langkah Bupati 

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Citra Pitriyami menyebut akan mendiskusikan dan mengevaluasi penanganan limbah dan sampah. Apalagi soal sampah kini menjadi sorotan publik yang mana mengalami...
Pasca Lebaran, Pemohon AK 1 ke Disnaker Ciamis Meningkat

Pasca Lebaran, Pemohon AK 1 ke Disnaker Ciamis Meningkat

harapanrakyat.com,- Pasca libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, pemohon kartu pencari kerja atau AK 1 ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ciamis, Jawa Barat, meningkat...
bencana pergerakan tanah

Bencana Pergerakan Tanah di Garut Meluas, BPBD Catat Ada 64 Rumah Terdampak

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Kampung Sawah Joho, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat terus meluas. Bahkan BPBD Garut mencatat ada 64 rumah...