Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Menyambut libur Natal dan tahun baru 2019, Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, melakukan operasi sampah di semua obyek wisata dan penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kabupaten Pangandaran, Cucu Kurniawan, mengatakan, persiapan menyambut libur Natal dan tahun baru 2019 dimulai dari sekarang. Untuk itu, pihaknya terus melakukan penataan penanganan sampah di seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“DLHK Bidang Kebersihan siap antisipasi menghadapi libur akhir tahun dengan melakukan operasi sampah di semua obyek wisata. Selain itu, kita juga lakukan penataan TPA-nya. Kita berharap, maksimalnya pada libur nanti Pangandaran siap bersih dari sampah,” katanya, Rabu (05/12/2018).
Cucu menjelaskan, pada lsetiap iburan akhir tahun, total sampah yang dihasilkan biasanya mencapai sekitar 80 kontainer atau 480 hingga 500 kubik. Apalagi saat ini musim hujan, dipastikan sampah yang datang ke laut dari sungai akan bertambah.
“Musim hujan datang biasanya sampah dari sungai semua akan menumpuk di pantai. Ditambah lagi dari sampah di kawasan obyek wisata, pasti akan banyak volumenya. Namun, kita bersiap menata di TPA,” jelasnya.
Pihaknya berharap, TPA di Purbahayu yang sampai saat ini statusnya masih sewa, dan sarana pendukungnya pun masih terbatas, ke depan pengusulan tanah untuk pembangunan TPA, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), TPS berbasis 3R, bisa segera direalisasikan oleh pemerintah daerah.
Menurut Cucu, mengingat sangat pentingnya penataan sampah di Pangandaran, pihaknya berharap tahun depan pemerinrah daerah bisa segera mengalokasikan anggaran untuk membeli lahan bagi kebutuhan lokasi TPA dan sarana pendukung lainnya.
Karena, bantuan dari Kementerian PUPR seperti amrol, dump truck, buldoser, loader dan excavator yang dibutuhkan sudah siap digelontorkan guna menunjang pembangunan TPA tersebut.
Dia menyebutkan, kebutuhan untuk lahan TPA sekitar 9,5 hektar, mengingat kondisi di TPA Purbahayu sekarang masih kurang maksimal. Apalagi untuk sarana pengelolaannya yang saat ini lahan TPA masih menyewa ke Desa Purbahayu.
“Sebenarnya untuk sampah pariwisata seperti plastik dan sampah apa pun bisa kita olah untuk bahan hotmik, seperti halnya di Kabupaten Malang, asalkan lahan TPA-nya memenuhi standar. Makanya saat ini kita terus berupaya mengurangi volume sampah yang di kirim ke lokasi TPA,” pungkas Cucu. (Madlani/R3/HR-Online)