Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Maraknya tranportasi online membuat usaha tranportasi konvensional merugi. Pasalnya, masyarakat mulai beralih ke transportasi yang mudah dan terbilang cukup terjangkau.
Wendi (50), salah satu supir angkot di Ciamis, mengaku sejak adanya transportasi online di Ciamis pendapatannya semakin berkurang, bahkan mencapai 80 persen.
“Biasanya dalam sehari bisa dapat Rp 300 ribu, ini juga hanya untuk menutupi kebutuhan makan dan minum saja. Tapi semenjak adanya yang online, semakin menurun sampai 80 persen,” katanya kepada HR Online beberapa waktu lalu.
Karena semakin berkurangnya pendapatan, lanjut Wendi, dirinya selalu kebingungan saat akan setor ke pemilik mobil.
“Boro-boro buat setor, untuk di bawa ke rumah saja juga pas-pasan. Jika seperti ini terus, kami akan mogok dan menolak adanya angkutan online. Kan sudah jelas, ini merugikan kami. Kami hanya bisa berharap ada kebijakan dari pemerintah. Soalnya, saya juga dan teman yang lain memiliki tanggungjawab keluarga,” pungkasnya. (Fahmi/R6/HR-Online)