Jumat, April 18, 2025
BerandaBerita CiamisBegini Cerita Warga Ciamis Lolos dari Maut Saat Terjadi Gempa dan Tsunami...

Begini Cerita Warga Ciamis Lolos dari Maut Saat Terjadi Gempa dan Tsunami di Palu

Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Ekspresi wajah Asep Saefulloh (40), warga Dusun Gadog, Desa Sukahurip, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terlihat masih shock, ketika menceritakan peristiwa bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jum’at (28/09/2018) lalu. Asep adalah saksi hidup ketika gempa dasyat itu mengguncang Palu. Dia pun selamat ketika gelombang tsunami tinggal beberapa meter lagi akan menerjang tempat tinggalnya.

Usai menggelar silaturahmi dengan Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin, di Pendopo Bupati Ciamis, Kamis (18/10/2018), Asep menceritakan, beberapa menit sebelum terjadi gempa dasyat dan kemudian disusul bencana tsunami, posisinya waktu itu tengah berada di dekat laut. Kebetulan dia adalah seorang PNS Kementerian Perhubungan yang bekerja di bagian teknis bongkar muat pelabuan. Dia pun sudah tinggal selama 12 tahun di Kota Palu.

“Saat itu menjelang Magrib, saya hendak pergi ke mesjid sebelum pulang ke rumah. Ketika keluar dari gerbang pelabuan dengan mengendarai sepeda motor, saya merasakan geteran gempa yang cukup kencang,” ujarnya.

Awalnya, lanjut Asep, dia bertahan dan terus melajukan sepeda motornya. Tetapi, karena getaran gempa semakin kencang, akhirnya dia pun terjatuh dari motor. “Saat terjatuh saya tidak bisa langsung berdiri, karena jalanan ikut bergoyang. Saya pun tiarap di atas aspal jalan sembari berdoa agar gempa segera berhenti,” katanya.

Setelah gempa berhenti, tambah Asep, dia melihat beberapa bangunan sudah robah. Dia lantas teringat anak dan istrinya yang berada di rumah. “Saya waktu itu khawatir nasib anak dan istri di rumah. Tanpa pikir panjang, saya langsung bergegas pulang ke rumah,” ujarnya.

Sesampainya di rumah atau lokasinya tak jauh dari tempat kerjanya, Asep melihat air laut sudah naik dan menerjang sebuah gudang di area pelabuan. Bahkan, beberapa kontener yang berada di pinggir laut pun terbawa oleh air laut yang naik dan menerjang ke darat.

“Saya bersama anak dan istri tinggal di mess yang lokasinya tak jauh dari pelabuan. Posisi mess memang tak jauh dari posisi laut. Makanya, saat air laut menerjang gudang barang pelabuan, terlihat dari mess tempat tinggal saya,” terangnya.

Asep pun mengaku dirinya sadar bahwa air laut yang menerjang gudang pelabuan itu adalah gelombang tsunami. Tanpa pikir panjang, kata dia, dirinya langsung membawa anak dan istrinya dengan menggunakan sepeda motor untuk menyelamatkan diri ke tempat aman.

“Saat kejadian tsunami semua orang panik. Anak dan istri saya pun tak henti-hentinya menangis. Namun, saya waktu itu berusaha tenang sembari berdoa agar Allah SWT bisa menyelamatkan keluarga kami,” katanya.

Beruntung, tambah Asep, selama di perjalanan, dirinya bersama keluarganya diberikan keselamatan. Dia pun kemudian sampai ke tempat aman dan bisa selamat dari amukan gelombang tsunami.

“Saat dipastikan berada di tempat aman, baru saya merasakan kaget dan shock. Karena beruntung sebelum kejadian tsunami posisi saya mau pulang ke rumah. Kalau saya waktu itu masih berada di kantor, mungkin kejadiannya akan lain. Alhamdulilah kami sekeluarga masih diberi keselamatan,” ujarnya.

Asep pun mengatakan dirinya akan kembali ke Palu. Karena dirinya terikat pekerjaan sebagai PNS di Kementarian Perhubungan yang bertugas di pelabuan Palu. “Tapi anak istri saya tidak akan dibawa ke Palu. Mereka sementara tinggal di Ciamis menunggu kondisi di Palu benar-benar pulih pasca bencana,” katanya.

Asep mengungkapkan, selain agar keluarganya hidup nyaman dan terjamin berada di kampung halaman, dirinya memutuskan pulang ke Ciamis pun bertujuan untuk menenangkan diri.

“Kami butuh suasana nyaman untuk menenangkan diri dan menjauhkan penglihatan mata dari sisa-sisa bencana. Bayangkan saja, saat saya menyelamatkan anak dan istri dari dalam rumah, posisi gelombang tsunami yang naik ke darat kurang lebih sekitar 30 meter ke posisi rumah saya. Kalau saya telat beberapa menit saja, mungkin ceritanya lain,” ungkapnya sembari menambahkan mess tempat tinggalnya pun mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami.

Sementara itu, pasca terjadi bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Asep Saepulloh pulang kampung ke Ciamis membawa istri dan dua anaknya. Adapun warga Ciamis lainnya yang sama merantau di Palu, yakni Harun Saepudin, warga Cihaurbeuti, seorang pedagang, juga membawa istri dan satu anaknya. Sedangkan Arif Saeful Bahri, seorang pedagang, warga Cihaurbeuti, membawa istri dan anaknya dan Sutoyo, seorang pedagang, warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, membawa 7 anggota keluarganya. (Her2/R2/HR-Online)

Pembangunan IKN Tahap II

Pembangunan IKN Tahap II Dimulai, Segini Pemerintah Gelontorkan APBN

harapanrakyat.com,- Pembangunan IKN tahap II untuk periode 2025-2029 resmi dimulai. Pemerintah menggelontorkan dana untuk pembangunan lanjutan Ibu Kota Nusantara ini sebesar Rp 48,8 triliun...
kepastian hukum dunia usaha

Apindo Harapkan Gubernur Jawa Barat Berikan Kepastian Hukum Dunia Usaha

harapanrakyat.com - Apindo mengharapkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan kepastian hukum dunia usaha. Sebab, Apindo menyayangkan akan tidak konsistennya penerapan regulasi di Jawa...
pkl jalan banda

Ratusan Personel Gabungan Satpol PP Tertibkan PKL di Jalan Banda Bandung

harapanrakyat.com - Personel gabungan Satpol PP Kota Bandung dan Satpol PP Jawa Barat menertibkan sejumlah PKL di kawasan Jalan Banda, termasuk GOR Saparua. Baca Juga...
Wajah baru Melly Goeslaw

Wajah Baru Melly Goeslaw Disorot Netizen, Oplas atau Efek Operasi Bariatrik?

harapanrakyat.com,- Melly Goeslaw, penyanyi senior sekaligus anggota DPR RI, kembali menarik perhatian netizen. Kali ini, bukan karena karya musiknya, tapi karena perubahan drastis pada...
Cafe Kelor Tiga Coffee and Plants Bogor

Kelor Tiga Coffee and Plants Bogor, Hidden Gem Cafe di Rumah Kayu yang Syahdu

harapanrakyat.com,- Kalau Anda sedang mencari tempat ngopi yang nyaman dan tenang di Bogor, Jawa Barat, Anda wajib mampir ke Kelor Tiga Coffee and Plants....
Kearifan Lokal Situs Cagar Budaya Pulomajeti Kota Banjar, Jadi Lokasi Shooting TV Internasional

Kearifan Lokal Situs Cagar Budaya Pulomajeti Kota Banjar, Jadi Lokasi Syuting TV Internasional

harapanrakyat.com,- Situs cagar budaya Pulomajeti yang berada di Kampung Siluman, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, kian dikenal dunia. Situs cagar budaya...