Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebanyak 300 personil gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Linmas siap diterjunkan untuk mengamankan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan digelar di Kota Banjar, Jawa Barat.
Pilkades serentak di Kota Banjar yang akan digelar akhir bulan ini sebanyak lima desa, diantaranya Desa Kujangsari, Desa Rejasari, Desa Sinartanjung, Desa Sukamukti dan Desa Jajawar.
“Tiga ratus personil gabungan siap diterjunkan dalam Pilkades serentak nanti, yaitu 200 dari Polri, 25 TNI, 25 Satpol PP, dan 50 dari Linmas,” ujar Kapolres Banjar, AKBP Matrius kepada HR Online, Rabu (17/10/2018).
Matrius menambahkan, teknik pengamanan yang dilakukan petugas yaitu pengamanan calon kepala desa mulai berangkat dari rumah sampai kembali lagi ke rumah. Selain itu, juga pengamanan surat dan kotak suara sampai beres penghitungan suara dan pengamanan di tiap tiap TPS.
“Ada tiga pola pengamanan untuk pengamanan pilkades serentak nanti, pengamanan calon kepala desa, pengamanan surat suara dan kotak suara hingga penghitungan suara,” katanya.
Masih kata Matrius, personil yang bertugas di setiap TPS yakni 2 personil Polri, 1 Satpol PP, 2 Linmas, 1 TNI, dan ditambah 1 SST. Selain itu 1 SST lainnya mobile dan patroli ke desa-desa yang melaksanakan pilkades serentak.
“Ada enam personil gabungan yang nantinya bertugas di TPS ditambah satu SST,” terangnya.
Terkait tingkat kerawanan, Matrius mengatakan, sampai saat ini masih bisa dikatakan aman. Akan tetapi, untuk dua desa di Kecamatan Langensari yaitu Desa Kujangsari dan Desa Rejasari menurutnya jadi perhatian ekstra. Pasalnya di dua desa itu jumlah DPT lebih dari 7000 pemilih.
“Sampai saat ini situasi masih aman dan kondusif,” tuturnya.
Polri bersama dengan Kodim 0613 Ciamis serta pemerintah daerah mendorong Muspika untuk rapat koordinasi. Hasil dari rapat tersebut nantinya dituangkan dalam bentuk deklarasi damai dan ditandatangani oleh seluruh panitia Pilkades, pengawas Pilkades dan calon kades.
“Kami dorong agar Muspika rapat koordinasi dan nantinya dilakukan deklarasi damai,” pungkasnya. (Hermanto/R5/HR-Online)