Jumat, April 11, 2025
BerandaBerita CiamisHarga Jual Sayuran Anjlok, Petani Sayuran di Sukamantri Ciamis Mengeluh

Harga Jual Sayuran Anjlok, Petani Sayuran di Sukamantri Ciamis Mengeluh

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Petani sayuran di wilayah Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, mengeluh lantaran beban biaya produksi yang harus mereka keluarkan tidak sebanding dengan harga jual sayuran. Menurut petani, dua bulan terkahir ini harga jual komoditi sayuran sedang melemah.

Indra, petani Desa Cibeurem, ketika ditemui Koran HR, Minggu (16/09/2018), membenarkan kondisi tersebut. Menurut dia, biaya yang dikeluarkan petani semasa musim kemarau cukup besar.

“Semestinya ada peningkatan harga jual ketimbang di musim hujan. Namun nyatanya sudah dua bulan terakhir harganya lebih murah,” katanya.

Kepada Koran HR, Indra menduga adanya kemungkinan permainan atau monopoli harga yang dilakukan oknum. Untuk itu, dia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis turun tangan menginventarisir persoalan yang terjadi di lapangan.

Indra mengungkapan, sudah hamper dua bulan ini mayoritas harga komoditi sayuran yang ditanam petani Sukamantri anjlok. Padahal, biasanya pada musim kemarau harga jual komoditi sayuran meningkat.

“Mahal karena ongkos dan biaya tanam naik,” katanya.

Menurut Indra, harga jual sayuran yang anjlok di tingkat petani diantaranya terjadi pada cabai merah, tomat dan buncis. Penurunan harga komoditi sayuran tersebut berkisar di Rp. 1.000 sampai Rp. 2.000 perkilogram.

Senada dengan itu, Ade, petani lainnya, ketika dimintai tanggapan, Minggu (16/09/2018), menyebutkan, saat ini tengkulak membeli cabai merah dari petani Rp. 7.000 perkilogram. Menurut dia, harga tersebut sebetulnya tidak sebanding dengan ongkos atau biaya yang dikeluarkan petani.

Ade mengakui, penurunan drastis harga komoditi sayuran beberapa bulan terakhir ini sangat merugikan petani. Alasannya karena ongkos produksi tidak berbanding lurus dengan pendapatan.

“Pemerintah harus segera menindaklanjuti kondisi ini. Ini bisa jadi persoalan nasional. Karena tidak menutup kemungkinan, penurunan harga jual komoditi di pasaran terjadi akibat impor yang berlebihan,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Ade memprediksi, jika kondisi tersebut tidak segera ditangani, tidak menutup kemungkinan harga komoditi sayuran di pasaran tidak akan stabil. Dengan kata lain, tidak mustahil di bulan-bulan yang akan datang harga jual komoditi tersebut lebih rendah. (Dji/Koran HR)

larangan kendaraan siswa

Surat Edaran Larangan Berkendara Bagi Siswa di Ciamis, Begini Respon SMPN 1 Baregbeg

harapanrakyat.com,- SMPN 1 Baregbeg Ciamis merespons positif dan setuju dengan adanya surat edaran Bupati Ciamis melalui Dinas Pendidikan Ciamis. Surat tersebut tentang Larangan Penggunaan...
insentif guru ngaji kota bandung

Catat! Ribuan Guru Ngaji di Kota Bandung Bakal Terima Insentif Bulan Ini

harapanrakyat.com - Sebanyak 2.030 guru ngaji di Kota Bandung, Jawa Barat, akan menerima insentif dari Pemkot Bandung bersama Kantor Kementerian Agama. Sebelumnya pencairan insentif...
Harga Cabai Pangandaran

Harga Cabai Makin Pedas, di Pangandaran Tembus Rp 110 Ribu Per Kilogram

harapanrakyat.com,- Harga cabai di pasaran mengalami kenaikan yang signifikan mencapai Rp. 110.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai terjadi sejak memasuki bulan puasa kemarin dan...
Kunjungan wisata ke Ciamis

Libur Lebaran, Kunjungan Wisata ke Ciamis Capai 45.261 Wisatawan

harapanrakyat.com,- Dinas Pariwisata Ciamis mencatat wisatawan yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Ciamis selama libur lebaran tahun 2025 sebanyak 45.261 wisatawan.  Berdasarkan data tersebut...
bus wisata bandros

Bus Wisata Bandros Jadi Transportasi Favorit Wisatawan Kota Bandung Selama Libur Lebaran 2025

harapanrakyat.com – Bus wisata Bandung Tour On Bus (Bandros), menjadi transportasi favorit wisatawan Kota Bandung, Jawa Barat, selama momen libur Lebaran 2025. Mengingat terjadi...

Kasus Pelajar Lompat ke Citanduy, SMA Negeri 2 Kota Banjar Buka Suara

harapanrakyat.com,- Pihak SMA Negeri 2 Kota Banjar, Jawa Barat, akhirnya buka suara dan memberikan pernyataan terkait pelajar berinisial R (17). Pelajar tersebut nekat mengakhiri...