Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),- Huawei berhasil menggeser posisi Apple sebagai vendor ponsel dengan jumlah pengapalan kedua terbesar di dunia. Menurut data Canalys, selama kuartal II-2018 ini, Huawei tercatat berhasil mengapalkan 54 juta unit smartphone.
Jumlah sebesar itu berada di belakang Samsung yang menapaki peringkat pertama dengan pengapalan 73 juta unit. Sementara itu, Apple selama ini berhasil mengapalkan 41 juta unit dan menduduki peringkat ke tiga.
Dikutip dari lama Canalys, Rabu (01/08/2018), Mo Jia, salah satu analis di Canalys yang berbasis di Shanghai, mengungkap, sejak lebih dari enam bulan lalu, strategi Huawei sudah berubah dengan signifikan.
“Terlepas dari kesalahan Huawei awal tahun ini yang menggaet kemitraan dengan operator di AS, namun Huawei telah berhasil dengan cepat beralih dan fokus meningkatkan jajaran low end mereka,” terang Mo Jia.
Dia menilai, prestasi yang dicapai Huawei didorong juga oleh keberhasilan penjualan flagship terbarunya, yaitu P20 dan P20 Pro. Dimana ponsel yang punya tiga lensa pada bagian belakang itu berhasil menyita perhatian publik. Jadi sangat wajar bila penjualannya terus merangkak naik.
Bahkan, menurut Mo Jia, kedua model perangkat tersebut telah menyumbangkan angka pengapalan hingga 7 juta unit sepanjang kuartal II-2018. Itu dikarenakan kedua perangkat tersebut mengadopsi teknologi baru yang fokus terhadap pengembangan AI dengan chipset NPU (Neural Processing Unit), dan dengan adanya kombinasi tiga kamera belakang.
Mo Jia mengatakan, kerja keras mereka terbayar lunas. Sebab, Huawei P20 dan P20 pro terjual lebih cepat dibanding pendahulunya. Bahkan di luar China, kedua perangkat itu terjual lebih dari dua kali lipat ketimbang P10 dan P10 Plus.
Analis menilai, selain keberhasilan penjualan P20, prestasi yang diraih Huawei ini juga tidak lepas dari keberhasilan penjualan brand Honor pada kuartal II-2018, yang menjadi sub-brand milik Huawei.
Angka pengapalan Honor pun meningkat 24 persen dari kuartal kedua di tahun 2017 lalu yang jumlahnya menjadi 36 persen di tahun 2018 ini. Dengan begitu, Honor bisa dengan cepat membangun penjualan yang independen, dimana paralel bersama Huawei mengarahkan brand ke market yang baru.
Akan tetapi, prestasi yang dicatatkan Huawei itu dianggap dibumbui oleh sedikit keberuntungan. Karena memang pertumbuhan Apple sering melambat pada kuartal II di tahun penjualan.
Analis pun menilai, prestasi yang dicatat Huawei tersebut tidak perlu dilebih-lebihkan. Hal itu lantaran selama tujuh tahun terakhir ini merupakan kali pertamanya Apple tidak berada di posisi dua besar dengan angka pengapalan unit tertinggi.
Meski begitu, angka tersebut dapat menjadi sebuah peringatan besar bagi Samsung dan Apple. Kalau saja kedua raksasa itu tetap ingin menjadi yang teratas, harus ada gebrakan khusus yang bisa membuat produk mereka lebih kompetitif. (Eva/R3/HR-Online)