Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Gelombang tinggi yang terjadi akhir-akhir ini bisa dikatakan terbesar dalam catatan musim pancaroba di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Seperti dikatakan salah seorang tokoh masyarakat Pangandaran, Rangga, kepada HR Online, Rabu (25/07/2018), bahwa dalam setiap tahunnya musim pancaroba selalu ada, namun siklusnya berbeda.
“Keberadaan laut identik dengan cuaca dan gelombang, baik pasang atau pun gelombang surut, tapi selalu ada siklusnya, seperti badai, dan pancaroba itu selalu terjadi di setiap tahunnya, namun skalanya dipastikan berbeda, meski namanya sama musim pancaroba,” terangnya.
Lebih lanjut Rangga mengatakan, tahun sebelumnya di Pantai Pangandaran juga pernah terjadi hal serupa, yakni gelombang tinggi. Tapi pada musim pancaroba tahun 2018 ini bisa dikatakan yang terbesar dalam catatan pancaroba di Pangandaran.
“Ya, sebelumnya pernah terjadi namun tak separah ini. Ini merupakan 35 tahun terakhir pancaroba di Batuhiu yang mampu menjebol tembok penahan gelombang, serta merobohkan pohon besar,” jelasnya lagi.
Menurut Rangga, pancaroba yang terjadi saat ini akibat dampak dari gejolak cuaca di Samudera Indonesia, dan kemungkinan juga dampak dari cuaca buruk di Australia.
Gelombang tinggi musim pancaroba kali ini memang berbahaya bagi nelayan yang melaut, maupun bagi wisatawan yang berenang. Akan tetapi hal tersebut tidak akan berlangsung lama. Saat ini gelombang di laut Pangandaran sudah kembali normal seperti biasanya. (Ntang/R3/HR-Online)