Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau program rencana kegiatan yang ada di KKP tahun 2018 di Pangandaran, yang di antaranya Keramba Jaring Apung (KJA) lepas pantai, pabrik pakan ikan dekat Piamari, dan embung di grand Pangandaran.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Slamet Soebjakto, menjelaskan, bahwa Menteri Susi ingin langsung meninjau pekerjaan KKP tahun 2018 yang berlokasi di Pangandaran.
Untuk KJA lepas pantai ini, jelas Slamet, minimal kedalamannya mencapai 50 meter dan jaraknya 2 mil dari pantai. Selain itu, KJA tersebut juga menggunakan teknologi yang diterapkan di Indonesia baru di 3 wilayah, yakni di Pangandaran, Karimun Jawa, dan Sabang yang mana bekerja sama dengan Norwegia, negara paling maju dalam pengembangan ikan salmon yang mengadopsi teknologi off shore.
“Masing-masing 8 unit keramba berjarak 2 mil dari pantai dan diameternya 15,5 meter. Keramba tersebut nanti akan ditebar bibit ikan kakap putih sebanyak 120-150 ribu ekor per kerambanya. Kita targetnya 100 ton dengan ukuran 8 ons ke atas dan pemeliharaanya selama 8 bulan,” papar Slamet.
Pemanfaatan laut ini, sambung Slamet, yang mana sebagai sumber kehidupan pengembangan ekonomi. Adapun pengelolaan sementara akan dilakukan oleh Balai KKP dan ke depannya akan dikerjasamakan dengan KUD dan BUMN yang ada di Pangandaran dengan pemberdayaan oleh tenaga ahli sebanyak 5 orang serta melibatkan masyarakat setempat.
“Ke depan, pendederan kakap putih diharapkan dalam waktu 4 bulan sudah bisa mencapai 100 gram di tambak Desa Margacinta Cijulang. Kakap putih kita pilih karena teknologinya sudah kita kuasai mulau dari pembenihan, pembibitan, dan pendederannya. Adapun pemasaran lebih terbuka ke Amerika, Eropa, Jepang, China dan kemana saja bisa dan diolah berbagai macam makanan. Nanti minggu ke-3 April bibit disebar. Sebab, progres yang paling maju baru di Pangandaran yang sudah mencapai 97 persen, tinggal pasang jarring, semua sudah lengkap,” paparnya.
Ia harap, proyek ini bisa sukses, dan semua elemen masyarakat baik dari BUMN, Koperasi serta semua terlibat untuk mengamankan kegiatan ekonomi ini.
Kaitannya dengan pabrik pakan ikan yang luasnya mencapai 5000 meter persegi, lanjut Slamet, lokasinya berada di samping Poltek KP. Dalam produksinya, 1000 kilo untuk waktu satu jam untuk kakap putih yang mana bahannya dari tepung ikan.
“Pabrik tepung ikan mayoritas tepungnya impor, tepung udang. Ke depan akan disertifikasi tidak 100 persen bahan tepung ikan, akan tetapi menggunakan bekatul, tapioka, dan biji- bijian,” imbuhnya.
Slamet melanjutkan, untuk pembangunan embung sebagai solusi banjir dan tsunami seluas 5 hektar akan mulai dikerjakan awal April 2018.
“Nanti embung ini juga bisa dibangun tempat rekreasi joging track, maupun pemancingan. Kita kerjasama dengan BUMN, Koperasi. Untuk KJA kita utamakan padat karya dengan anggaran Rp. 44 miliar, pabrik pakan Rp.16 miliar, dan pembangunan embung Rp. 12 miliar,” pungkasnya. (Mad/R6/HR-Online)