Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita CiamisKetua DPRD Ciamis Tak Sepakat Rekonsiliasi Budaya Terkait Sejarah Perang Bubat

Ketua DPRD Ciamis Tak Sepakat Rekonsiliasi Budaya Terkait Sejarah Perang Bubat

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ketua DPRD Ciamis, Nanang Permana, mengaku tidak sepakat dengan rekonsiliasi budaya terkait sejarah perang bubat. Menurutnya, rekonsiliasi tersebut hanya akan mengingatkan kembali sejarah kelam dan sekaligus memberitahu kepada generasi muda bahwa suku sunda dengan suku jawa pernah berseteru dalam sebuah peperangan berdarah.

“Menurut pandangan saya, rekonsiliasi sudah terwujud ketika suku sunda, jawa dan suku lainnya di Indonesia, mengikrarkan sumpah pemuda pada tahun 1928. Hal itu kembali dipertegas saat Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Jadi, ketika Indonesia merdeka, kita adalah satu nusa dan satu bangsa dalam wadah NKRI. Kini tidak ada lagi sekat suku, agama dan budaya,” tegasnya, ketika dihubungi Koran HR, Senin (13/03/2018).

Berita Terkait: Budayawan Minta Ada Nama Jalan di Ciamis Pakai Simbol Majapahit

Nanang juga mengaku tidak setuju dengan penerapan simbol Majapahit digunakan sebagai nama jalan di Kabupaten Ciamis. Dia pun khawatir ketika dilakukan perubahan nama jalan, malah nantinya memunculkan permasalahan baru. “Nama jalan di Kabupaten Ciamis, khususnya di wilayah kota, sudah memiliki makna dan filosofisnya masing-masing. Jadi, perlu dipertimbangkan lagi apabila ingin mengubah nama jalan di Kabupaten Ciamis dengan menggunakan simbol Majapahit,” tegasnya.

Nanang mengatakan, masyarakat sunda dan jawa saat ini sudah melupakan sejarah kelam perang bubat. Buktinya, lanjut dia, dari sejak dulu banyak orang sunda yang melakukan pernikahan dengan orang jawa. Begitupun dari sisi kehidupan sosial lainnya.

“Tapi usulan itu pasti akan kami terima. Siapapun yang mengusulkan aspirasi pasti akan kami tampung. Namun, kami pun perlu mendengar masukan dari berbagai tokoh dan kalangan lainnya di Kabupaten Ciamis,”ujarnya.

Sebelumnya, budayawan Ciamis meminta Pemkab dan DPRD Ciamis untuk segera menerapkan simbol Kerajaan Majapahit pada nama jalan di Kabupaten Ciamis. Hal itu sebagai tindaklanjut dari kesepakatan rekonsiliasi budaya suku Sunda dan suku Jawa yang diprakarsai Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pada acara yang bertajuk, “Rekonsiliasi Budaya Harmoni Sunda-Jawa,” yang digelar di Hotel Bumi Surabaya, Selasa (6/3/2018) lalu.

Rekonsilisasi tersebut merupakan bentuk komitmen guna mengakhiri serta menghapuskan berbagai mitos yang berkembang di masyarakat kedua suku ini yang berkaitan dengan tragedi Perang Bubat yang terjadi pada tahun 1357 Masehi atau sekitar 661 tahun silam.

Tindaklanjut dari rekonsiliasi tersebut, yakni melakukan pertukaran simbol kedaerahan yang diterapkan pada nama jalan di beberapa daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat. Seperti diketahui, di seluruh daerah di Jawa Barat, sampai saat ini belum ada satupun nama jalan yang menggunakan simbol Kerajaan Majapahit atau leluhur masyarakat Jawa Timur. Begitupun di seluruh daerah di Jawa Timur, belum ada satupun nama jalan yang menggunakan simbol Kerajaan Sunda, Padjadjaran atau Galuh yang merupakan leluhur masyarakat Jawa Barat.

Tidak adanya pertukaran simbol kedaerahan pada nama jalan di dua provinsi tersebut, diduga dipicu dari masih berkembangnya mitos di masyarakat suku Sunda dan suku Jawa yang berkaitan dengan perseteruan sejarah Perang Bubat. Tak hanya itu, akibat dendam lama ini pun berkembang ke hubungan kemanusiaan, perkawinan, pendidikan dan lainnya. Seperti contoh, sebagian masyarakat Sunda, hingga saat ini masih ada yang mempercayai mitos bahwa tidak bagus orang sunda menikah dengan orang jawa. Begitupun sebaliknya. (Bgj/Koran HR)

Hari Jadi Garut ke-212

Hari Jadi Garut ke-212 Hanya akan Dihadiri 15 Peserta, Dewan Kebudayaan Sebut Pelaku Seni dan UMKM Terpuruk 

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Jadi Garut (HJG) ke-212 akan dilaksanakan secara sederhana. Tidak akan ada pawai kebudayaan dan perlombaan seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan peringatan HGJ...
Cara Mengatasi Panic Full iPhone Anti Ribet

Cara Mengatasi Panic Full iPhone Anti Ribet

Pengguna gadget seketika mencari cara mengatasi panic full iPhone ketika menemui masalah tersebut. Hal ini karena pengoperasian gadget jadi terganggu saat mengalaminya. Alhasil, kebutuhan...
Betrand Peto Putra Onsu

Heboh Kabar Kedekatan Ruben dan Desy Ratnasari, Betrand Peto Putra Onsu Fokus Hal Ini

Betrand Peto Putra Onsu baru-baru ini curhat soal perpisahan orang tuanya, Ruben Onsu dan Sarwendah. Sebagai anak ia mengaku tidak bisa berbuat banyak selain...
Kursi Kepemimpinan Karang Taruna Kota Banjar Digoyang Isu Mosi Tidak Percaya

Kursi Kepemimpinan Karang Taruna Kota Banjar Digoyang Isu Mosi Tidak Percaya

harapanrakyat.com,- Kursi kepemimpinan Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Jawa Barat, sedang diterpa isu tak sedap terkait mosi tidak percaya. Mosi tidak percaya atas kepemimpinan...
Warga Panawangan Ciamis kepergok curi burung di rumah TNI

Maling Kepergok Curi Burung di Rumah TNI, Dapat Salam Olahraga dari Warga Ciamis

harapanrakyat.com,- Warga Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat inisial W kepergok saat hendak curi burung di rumah seorang anggota TNI di Dusun Ranca Utama, Desa...
Penataan PKL di Alun-Alun Singaparna Tasikmalaya

Satpol PP Tasikmalaya Bakal Batasi Jam Operasional PKL di Alun-Alun Singaparna

harapanrakyat.com,- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat bakal membatasi jam operasional pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Alun-Alun Singaparna. Hal...