Ciamis, (harapanrakyat.com),- Banyak cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat petani, salah satunya seperti melakukan kerjasama dengan pihak asing. Karena dengan bentuk kerjasama seperti itu, petani diberi kemudahan dalam proses pemasaran.
Seperti halnya Koperasi Bangkit Ekonomi Mandiri Syariah (BEM-Syariah), yang beralamat di Jl. Sadananya No 25, Kec. Sadananya, Kab. Ciamis. Koperasi ini mendorong orientasi penjualan Jahe Ciamis masuk ke Pasar Ekspor.
Tekad tersebut dilakukan Koperasi BEM Syariah dengan menggaet PT. Agrifert, dan melakukan kerjasama dalam bidang pembudidayaan dan pemasaran jenis Jahe Kultur Jaringan untuk pasar Internasional.
“Kami akan dorong Jahe Ciamis menembus pasar Internasional, khususnya ke Amerika dan Eropa. Makanya kami lakukan langkah konkrit dengan PT. Agrifert, supaya jahe Ciamis tembus ke Pasar Amerika dan Eropa,” ungkap Kepala Koperasi BEM-Syariah, Gunasach Rudyana, kepada HR, Senin (20/12) di ruang kerjanya.
Gunasach Rudyana yang akrab dipanggil Rudi menambahkan, bahwa selama ini pihaknya telah melakukan komunikasi dengan relasi bisnisnya di Amerika, baik untuk pemasaran maupun budidaya.
“Baik untuk budidaya maupun pemasaran jahe, kami selama ini sudah intens lakukan komunikasi dengan relasi kami di Amerika, dan hal tersebut didukung pula oleh ahli-ahli biofarmaca di beberapa Universitas di Indonesia dan Amerika, yakni Barkeleys University,” katanya.
Dalam hal produksi jahe, Rudi menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan kerjasama dengan para petani di sejumlah tempat di Kabupaten Ciamis untuk melakukan penanaman jahe.
“Kalau soal produksi kami sudah cukup lama lakukan kerjasama dengan para petani di Ciamis, diantaranya di Kecamatan Parigi, Rajadesa, Cihaurbeuti, Sukadana, dan Cijulang, dengan luas lahan ribuan Ha,” katanya.
Dengan areal penanaman yang luas di sejumlah tempat tersebut, ditambah adanya ahli teknologi dalam penanam jahe tersebut, imbuh Rudi, permintaan pasar Internasional terhadap Jahe Ciamis bisa terpenuhi.
Masih menurut Rudi, Koperasi BEM Syariah tidak menempatkan diri sebagai koperasi yang membeli hasil tanaman Jahe dari para petani saja. Namun, pihaknya juga menyediakan fasilitas pelatihan, pembinaan, peminjaman bibit, pupuk dan obat-obatan.
“Koperasi kami berprinsip Syariah, termasuk saya sendiri menanam jahe juga. Dan prinsip ini berlaku untuk semua komoditas yang kami tangani termasuk Jagung dan Cabe,” katanya.
Data yang berhasil dihimpun HR dari Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis, tercatat bahwa dalam tahun 2009, produksi Jahe di Kabupaten Ciamis, didominasi jenis Jahe Gajah, dengan pencapaiaan angka 750.024 Kg/pertahun. (DK)