PT Reliance Sekuritas Indonesia saat memberikan edukasi pasar modal di kampus Universitas Galuh Ciamis, Kamis (01/03/2018). Foto : Heri Herdianto/ HR
Berita Bisnis, (harapanrakyat.com),-
PT Reliance Sekuritas Indonesia saat ini sedang fokus membidik investor ritel di Jawa Barat. Pasalnya, Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang memiliki penduduk lumayan besar dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
Direktur Reliance Sekuritas Indonesia, Sriwidjaja Rauf, dalam keterangan resmi yang dikirim ke redaksi HR Online, Jum`at (02/03/2018), menuturkan, pihaknya belakangan ini gencar melakukan edukasi saham dan pembukaan galeri investasi.
“Kami juga menggandeng sejumlah perusahan untuk bekerjasama. Paling anyar, bekerjasama dengan perusahaan furnitur, PT Chitose International Tbk, yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat,” katanya.
Bahkan, kata Sriwidjaja, baru-baru ini Pemerintah Jawa Barat membuka secara langsung perdagangan saham pada rangkaian acara peresmian Galeri Investasi Pasar Cikurubuk Tasikmalaya yang dikelola Reliance.
Selain itu, kata Sriwidjaja, konsep pendirian galeri investasi pasar dasarnya sama dengan galeri yang dibangun di kampus-kampus. Mengingat galerinya berlokasi di lingkungan emiten, maka fokus utamanya adalah karyawan yang ada dalam lingkungan emiten.
Harapannya, lanjut Sriwidjaja, karyawan semakin tertarik berinvestasi di pasar modal. Misal dengan menjadi nasabah pada program “Yuk Nabung Saham”. Menurut dia, kedepan BEI ingin emiten-emiten yang lainnya buka galeri investasi seperti itu.
Pada kesempatan tersebut, Sriwidjaja menegaskan, langkah serta strategi Reliance dalam mendongkrak investor ritel seiring dengan target Otoritas Jasa Keuangan mendorong semakin banyak investor masuk ke pasar modal.
“Edukasi, literasi dan inklusi yang dijalankan Reliance sesuai program nasional OJK dan akan di jalankan secara paralel di semua daerah,” katanya.
Di akhir bulan Februari dan awal Maret, kata Sriwidjaja, pihaknya juga berkesempatan melaksanakan sosialiasi dan edukasi saham di dua perguruan tinggi ternama, diantaranya di Universitas Mulawarman Samarinda dan Universitas Galuh Ciamis.
Sementara itu, Direktur Utama Reliance Sekuritas, Anita, menambahkan, dalam waktu dekat atau pertengahan tahun ini, pihaknya akan segera meluncurkan aplikasi mobile trading berbasis online untuk android dan iPhone.
“Aplikasi mobile trading berbasis Android dan iOS ini dihadirkan untuk memudahkan investor, sekaligus juga bukti dan komitmen dari kami untuk terus mendukung literasi keuangan. Apalagi sekarang mayoritas masyarakat melakukan segala aktifitas melalui perangkat mobile,” katanya.
Menurut Anita, tahun 2018 sekarang merupakan momen pihaknya fokus memperbarui dan memperbaiki sistem trading. Pembaruan dilakukan besar-besaran sehingga diharapkan masyarakat semakin nyaman dan aman dalam menggunakan platform trading ReliTrade.
“Fitur-fitur aplikasi yang akan dihadirkan dan sedang dipersiapkan oleh tim IT saat ini antara lain meliputi fitur jual beli saham, pengecekan saldo dana dan efek.
Informasi yang berhasil dihimpun HR Online, menrujuk catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini jumlah investor ritel yang masuk pasar modal baru satu juta investor. Dengan kata lain, jumlah itu belum sampai 1 persen dari total penduduk Indonesia. Sedangkan di negara lain jumlahnya sudah mencapai angka 20 sampai 30 persen. Tentu saja masih ada peluang besar untuk menambah jumlah investor. (Deni/R4/HR-Online)