harapanrakyat.com,- Usai lebaran Idul Fitri 1446 H permohonan kartu pencari kerja di Mall Pelayanan Publik (MPP) terminal Tipe A Kota Banjar, Jawa Barat, meningkat. Bahkan pendaftar naik cukup signifikan dari hari biasanya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Banjar Ninding Kosmana mengatakan, usai lebaran permohonan warga untuk pembuatan kartu kuning atau AK1 mengalami peningkatan.
Meskipun begitu, kata Ninding, untuk meningkatnya tidak begitu signifikan, yakni tidak sampai mencapai ratusan permohonan.
Ia menjelaskan, permohonan AK1 dari pencari kerja yang akan bekerja di dalam negeri maupun calon pekerja migran, yaitu pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri.
“Setelah lebaran permohonan AK1 meningkat dari hari biasa. Sejak 8 April sampai 17 April ini jumlahnya mencapai 61 orang,” kata Ninding kepada HR Online, Kamis (17/4/2025).
Lanjutnya menyebutkan, untuk pencari kerja yang mengajukan permohonan pembuatan AK1 kebanyakan akan mencari kerja di wilayah Jabodetabek. Atau yaitu pencaker dalam negeri.
Selain itu, juga terdapat pencari kerja yang akan penempatan di luar negeri dengan negara tujuan di antaranya Taiwan, Brunei Darussalam dan Hongkong.
Adapun berdasarkan data permohonan AK1 dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2025, jumlah pencari kerja dengan penempatan dalam negeri maupun luar negeri yaitu sebanyak 184 orang.
“Untuk calon pekerja migran itu sudah ada pembekalan langsung dari perusahaan. Mereka akan langsung menempatkan kerja ke negara tujuan,” katanya.
Terkait kegiatan job fair, sambungnya, merupakan langkah untuk memfasilitasi para pencari kerja. Biasanya kegiatan tersebut terselenggara satu kali setiap tahun pada pertengahan tahun.
“Biasanya job fair kami selenggarakan sekitar bulan Juni atau Juli. Untuk tahun ini kita akan melihat dulu kondisi kemampuan anggaran daerah,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data BPS Kota Banjar tahun 2024, jumlah pengangguran terbuka di Kota Banjar berdasarkan data survei angkatan kerja nasional tahun 2024 yaitu sebanyak 5967 orang. Jumlah ini menempati posisi urutan kelima paling rendah di provinsi Jawa Barat. (Muhlisin/R6/HR-Online)