harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi tidak segan-segan mencabut izin tambang jika menyalahi aturan. Hal itu ditegaskan Dedi saat inspeksi mendadak ke lokasi penambangan di Kabupaten Subang, Jumat, 18 April 2025 lalu.
Saat sidak berlangsung, Dedi Mulyadi menemukan banyak pelanggaran serius, terutama soal penggunaan jalan oleh truk tambang. Ia melihat langsung truk bermuatan hingga 30 ton yang jelas melebihi kapasitas maksimal jalan provinsi.
Melihat kondisi tersebut, Dedi Mulyadi berjanji akan mengevaluasi seluruh izin tambang di Jabar. Ia menyatakan tidak akan ragu mencabut izin tambang yang terbukti melanggar aturan.
“Untuk warga yang mengalami keluhan terhadap berbagai problem penambangan saya tidak bisa mendatangi tambangnya satu-satu dan saya tidak akan berpihak pada penambangan yang melanggar apalagi tanpa izin,” ujar ujar Dedi Mulyadi dikutip dari akun TikTok @dedimulyadiofficial, Minggu (20/04/2025).
Baca Juga: Dedi Mulyadi Prioritaskan Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran Demi Dorong Pariwisata
Dedi Mulyadi Bakal Evaluasi Izin Tambang di Jabar
Ia pun menyampaikan rencana evaluasi terhadap izin tambang di Jabar yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya.
“Kami akan segera melakukan evaluasi terhadap izin yang sudah dikeluarkan,” ucapnya.
Evaluasi tersebut akan difokuskan pada kesesuaian izin penambangan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.
“Saya melakukan evaluasi apabila izin yang dikeluarkan bertentangan dengan prinsip-prinsip lingkungan, bertentangan dengan prinsip-prinsip kesinambungan pembangunan yang berkelanjutan kemudian bertentangan dengan prinsip-prinsip bagaimana kita menjaga infrastruktur jalan dengan baik, menimbulkan kehancuran jalan, kehancuran jembatan, memberikan kesengsaraan pada banyak orang,” imbuhnya.
Jika, penambangan terbukti melanggar prinsip-prinsip tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan tidak akan ragu mencabut izin tambang.
“Saya tegaskan ya, saya tidak segan untuk mencabut izin tersebut,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa kepentingan lingkungan dan masyarakat harus menjadi prioritas utama di atas kepentingan para penambang.
Di akhir pernyataannya, Dedi Mulyadi mengajak masyarakat untuk tetap bersikap kritis dengan objektif, bukan dilandasi oleh kebencian.
Baca Juga: Pulihkan Kawasan Longsor Bogor, Dedi Mulyadi Siapkan Ruang Hijau Leuweung Batu Tulis
“Untuk itu mohon pada semuanya untuk senantiasa memberikan rasa kritis tetapi rasa kritisnya mengarah pada objektivitas tidak didasarkan pada nalar ketidaksukaan dan kebencian,” pungkas Dedi Mulyadi. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)