harapanrakyat.com,- Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa’adah meminta perlu adanya kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Upaya itu untuk mewujudkan target serapan gabah pada petani sebanyak 3 juta ton, musim panen Februari-April 2025.
Hal tersebut mengingat, target serapan gabah petani itu mengalokasikan dana yang besar dan juga melibatkan berbagai kepentingan.
“Ini perlu adanya kolaborasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), Bulog, Pemda, petani, dan juga satgas pangan. Karena untuk wujudkan target terhadap serapan gabah sebanyak 3 juta ton,” katanya, Senin (14/4/2025).
Rina Sa’adah sampaikan hal itu saat menuntaskan kegiatan kunjungan kerja dengan mengunjungi Gudang Bulog yang ada di Siron, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Kunjungan tersebut juga dalam rangka memastikan terhadap progres serapan gabah petani sebanyak 3 juta ton yang setara beras SE Indonesia. Hal itu ditugaskan kepada Bulog pada musim panen Februari – April 2025.
Rombongan dari anggota Komisi IV DPR RI itu diterima secara langsung oleh Bupati Aceh Besar, Dirut Bulog, Kepala Badan Pangan Nasional (BPN), Kepala Badan Karantina Nasional, Dirjen Tanaman Pangan Kementan.
Selain itu, ada juga Dirut PT Pupuk Indonesia, lalu Dirut ID Food, kemudian hadir juga Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemprov Aceh, serta Kepala Dinas Pangan Provinsi Aceh.
Target Serapan Gabah Petani 3 Juta Ton, Bulog Perlu Libatkan Kementan
Menurut Rina, guna mencapai target itu, Bulog itu tidak bisa sendiri, perlu adanya keterlibatan dari Kementerian Pertanian. Nantinya dapat membantu petani supaya kualitas gabah kering panen itu bisa memenuhi standar Bulog dengan harga Rp 6.500/kg.
Baca Juga: Rina Sa’adah dan Anggota Komisi IV DPR RI Kunker ke Taman Wisata Alam Aceh
“Misalnya bisa dibantu dengan kadar air pada gabah petani itu sudah sesuai standar dalam pembelian Bulog. Kementan bisa memberikan bantuan berupa mesin untuk pengering gabah. Hal itu sangat penting, apalagi jika musim panen turun hujan,” tuturnya.
Rina menyebut, kualitas gabah petani juga sangat penting dalam rangkaian proses pada pengadaan cadangan beras pada pemerintah oleh Bulog.
“Bulog juga perlu strategi tepat waktu dan juga tepat sasaran dalam pembeliannya, penyimpanan, dan juga penyaluran pada cadangan beras. Hal itu bertujuan agar harga pada beras itu stabil dan juga kualitasnya terjaga,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)