harapanrakyat.com,- Seorang wanita ditemukan meninggal dunia di dalam saluran drainase atau gorong-gorong jembatan penyebrangan Tol Cisumdawu, tepatnya di Dusun Gamlung, Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). Penemuan mayat ini pun sempat membuat geger warga sekitar.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, PMI bersama warga setempat, langsung mengevakuasi korban yang ada di dalam saluran drainase.
Seorang warga, Atep (33) mengungkapkan, dirinya menemukan mayat di dalam gorong-gorong tersebut sekitar pukul 01.30 dini hari. Saat itu, Atep dan teman-temannya sedang melintas.
“Aku awalnya lihat ada baju, celana, sama daleman bra. Awalnya aku pikir cuma barang biasa, tapi pas aku cek lagi, ada bau menyengat, kayak bangkai kucing,” kata Atep.
Bau tersebut membuat Atep penasaran dan memutuskan untuk memeriksa lebih dekat. Setelah itu, Acep bersama temannya mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang keberadaan barang tersebut.
“Kami tanya ke orang-orang, dan ternyata benar itu adalah milik keluarga yang hilang,” tambahnya.
Menurut Atep, dia sudah tiga kali melewati jalan tersebut dan mencium bau yang sama. Namun, pada kesempatan terakhir, dia dan teman-temannya memutuskan untuk memeriksa lebih lanjut.
“Kami memang sudah sering lewat sini, tapi pas terakhir kali, bau itu makin kuat. Ketika kami lihat ke dalam gorong-gorong, kami lihat ada kaki manusia yang terlihat,” jelasnya.
Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor di Sumedang Terjatuh ke Jurang 10 Meter, Begini Kondisinya
Wanita Ditemukan Meninggal Dunia di Saluran Drainase Tol Cisumdawu Sumedang, Ini Kata Polisi
Kapolsek Pamulihan, Iptu Tri Sunu mengatakan, pihak kepolisian awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 03.00 WIB bahwa telah ditemukan sesosok mayat yang berada di dalam drainase.
Saat mendatangi lokasi kejadian, kata Tri, kondisi korban saat itu sudah dalam terbujur kaku di dalam lubang drainase yang memiliki ukuran sekitar satu meter. Dirasa sulit untuk melakukan evakuasi, pihaknya pun langsung menghubungi BPBD hingga Damkar Sumedang agar membantu melakukan proses evakuasi.
“Kondisi saat kami cek di dalam drainase dengan medan yang cukup sulit karena lubang drainase berukuran sekitar satu meter dan di dalamnya itu ada lumpur dan batu. Kemudian kami meminta bantuan kepada BPBD dan Damkar Sumedang dan masyarakat kita lakukan evakuasi,” katanya.
Setelah mengetahui keberadaan dari korban, petugas gabungan pun langsung melakukan berbagai upaya untuk proses evakuasi korban. Meski mengalami kendala karena posisi korban yang berada di dalam drainase, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi korban dengan cara membongkar drainase menggunakan alat las.
“Kami tadi mulai melakukan evakuasi sekitar pukul 08.30 dan sampai dengan pengangkatan jenazah pukul 11.30 berhasil kita evakuasi karena memang dengan kondisi yang cukup sulit. Proses evakuasi kami melakukannya dengan cara membongkar drainase, dan ketebalan besi lumayan tebal jadi kami menggunakan alat las dan itu memakan waktu yang cukup lama,” ujarnya.
Baca Juga: Pasca Banjir, Bupati Sumedang Tinjau Aliran Sungai Cimande Pastikan Jembatan Pangsor Aman
Identitas Korban
Dari hasil pemeriksaan sementara polisi, terungkap bahwa korban berinisial DS (34) yang masih merupakan warga sekitar. Namun yang pasti, lanjut Tri, korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak Minggu (6/4/2025) kemarin.
“Dapat saya sampaikan bahwa awalnya pada tanggal 6 April hari Minggu pukul 15.30 Polsek Pamulihan mendapatkan laporan dari warga Pamulihan bahwa ada yang merasa kehilangan anak perempuan,” ungkapnya.
Tri menuturkan penguatan korban tersebut yang sempat dilaporkan hilang disampaikan pula oleh keluarga korban setelah melihat jasadnya secara langsung.
“Tadi sudah dipastikan sama keluarga secara kasat mata dan ciri-ciri korban memang betul keluarganya yang sebelumnya sempat dilaporkan menghilang,” katanya.
Untuk penyebab dari kematian korban, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Namun, berdasarkan informasi yang didapat, korban memang sering main di area tempat korban ditemukan meninggal.
“Awalnya si korban memang sudah menjadi kebiasaan diam di area TKP, yaitu di jembatan penyebrangan Tol Cisumdawu. Kebiasaan korban memang sering bermain di sini,” ungkapnya.
Korban Mengalami Gangguan Mental
Sementara itu, dokter Puskesmas Pamulihan, dr. Nirmala mengungkapkan, berdasarkan hasil visum sementara korban sudah meninggal dunia lebih dari 24 jam. Sebab, saat ditemukan korban sudah dalam kondisi membusuk.
“Kalau dari hasil pemeriksaan luar yang saya kerjakan tadi kemungkinan korban sudah ada pembusukan, jadi kurang lebih meninggal sudah lebih dari 24 jam. Dari hasil pemeriksaan luar juga tidak ada tanda-tanda kekerasan,” kata dr. Nirmala Indah.
Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang 3 Dusun di Sumedang, 22 Rumah Rusak
Menurut Nirmala, sebelum ditemukan meninggal dunia di dalam drainase, korban sering dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasilnya, Ia menyebut korban mengalami gangguan mental.
“Kalau dari kesehatan mental memang benar pada sebelum-sebelumnya korban sering dilakukan pemeriksaan di Puskemas,” pungkasnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban sendiri langsung dikebumikan oleh pihak keluarga di wilayah Pamulihan, Sumedang. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)