harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono melakukan kunjungan pengecekan kelengkapan peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Rabu (30/4/2025). Usai pengecekan peralatan, Sudarsono menjanjikan perbaikan fasilitas gudang, hingga mengupayakan armada mobil pemadam kebakaran (damkar).
Baca Juga: Setahun Menunggu, Damkar Kota Banjar Akhirnya Dapat Bantuan Mesin Pompa Air
Sudarsono mengatakan, hasil pengecekan mendapati alat kelengkapan peralatan penunjang tugas-tugas kebencanaan banyak yang kondisinya memprihatinkan. Terutama unit armada pemadam kebakaran yang kondisinya sudah tua, hasil pengadaan tahun 2023. Bahkan kadang mobil sering mogok saat digunakan untuk pelayanan pemadaman kebakaran.
Untuk itu, pihaknya akan mengupayakan mobil damkar dengan meminta bantuan ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Termasuk kerja sama dengan Pemprov DKI.
“Karena di DKI itu, selama 5 tahun kendaraan damkar itu diganti. Nah, kita nanti kerja sama minta mobil Damkar bekas Pemprov DKI yang masih baru dan layak untuk digunakan di Banjar,” kata Sudarsono kepada wartawan.
Ia menjelaskan, bahwa upaya mencari bantuan anggaran ke pemerintah provinsi dan pusat untuk pengadaan armada pemadam kebakaran, karena anggaran pemerintah kota sangat terbatas dan tidak akan mencukupi. Namun begitu, ia menegaskan akan mengupayakan anggaran untuk menambah fasilitas gudang tempat penyimpanan kelengkapan peralatan milik BPBD, agar lebih memadai.
“APBD kita kan terbatas, paling untuk gudang penyimpanan akan kita upayakan tahun 2026 bisa terealisasi. Kalau untuk mobil damkar kita lihat nanti respon dari pemprov dan pemerintah pusat,” katanya.
Baca Juga: Bantuan CSR Mesin Pompa Damkar Dibatalkan, BPBD Kota Banjar Kena Prank?
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Ajat Sudrajat menjelaskan, jumlah mobil damkar untuk pelayananan masyarakat hanya 3 unit. Tetapi yang biasa beroperasi hanya 2 unit armada pemadam kebakaran.
“Semua ada 3 unit, namun kondisinya sudah tidak layak dan sering mogok. Tapi kami paksakan, karena armada itu untuk layanan darurat masyarakat saat terjadi kebakaran,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)