harapanrakyat.com,- Sulitnya mencari buruh tani menjadi kendala para petani di Dusun Buniasih, Desa Kutawaringin, Kecamatan Purwadadi, Ciamis, Jawa Barat. Padahal saat ini di daerah Desa Kutawaringin sudah memasuki musim panen. Kondisi tersebut tentunya membuat keterlambatan untuk musim tanam kedua.
Baca Juga: Hama Serang Tanaman Padi, Hasil Panen Petani di Sindangrasa Ciamis Tidak Maksimal
Saking sulitnya mencari orang untuk menuai padi, banyak petani terpaksa harus terjun sendiri untuk memanen padi miliknya. Seperti yang dilakukan oleh Samijem, petani asal Dusun Buniasih. Ia mengatakan, sulitnya mencari buruh tani di musim panen saat ini.
“Sekarang mah sudah pada gak mau ‘gacong’ (istilah orang yang buruh menuai padi dengan cara bagi pendapatan 8/1). Makanya saya terjun sendiri ke sawah,” katanya Rabu (16/04/2025).
Menurutnya, saat ini ada juga yang mau untuk menuai padi, namun harus diberi upah. Adapun upah dalam sehari kisarannya Rp 100.000 sampai Rp 125.000.
“Kebayangkan kalau harus menggunakan jasa 3 orang saja sudah berapa per harinya,” ujarnya.
Penyebab Sulitnya Cari Buruh Tani untuk Panen di Ciamis
Sementara itu, Kepala Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Dede Sarto Moejianto, membenarkan bahwa saat ini mencari buruh tani memang susah. Sehingga kurangnya mencari orang untuk menuai padi menjadi kendala besar saat ini, terutama ketika memasuki musim tanam dan panen.
“Benar sekali itu. Banyak petani yang bilang, sekarang itu sudah mencari orang yang mau menuai padi. Adapun rata-rata sekarang mah maunya dibayar pakai uang atau buruh harian,” terangnya.
Menurut Dede Sarto, penyebab sulitnya mencari buruh tani saat ini karena kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani. Sehingga dunia pertanian perlu adanya perkembangan secara modern.
“Coba saja anak muda zaman sekarang seperti apa, jarang kan yang mau turun ke sawah. Makanya petani saat ini selalu kesulitan saat memasuki musim tanam dan panen. Mungkin sudah saatnya harus serba pakai mesin,” ujarnya.
Baca Juga: Saluran Irigasi Rusak, Ratusan Hektar Sawah di Pamarican Ciamis Sering Gagal Panen
Kepala Desa Cikupa, Kecamatan Banjaranyar, Endi Supendi, juga membenarkan jika saat ini sulitnya mencari buruh tani.
“Sama di sini juga susah nyari yang mau ‘gacong’. Semuanya sudah beralih ke buruh harian, yang harus dikasih upah uang,” katanya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)