Sejarah Pangeran Srindoyo memiliki kisah yang menarik untuk dibahas lebih lanjut. Mungkin sebagian orang belum mengetahui sosok pangeran tersebut. Bahkan beberapa sumber online pun sangat jarang membahas tokoh ini. Namun, bagi masyarakat di wilayah Cilacap, Jawa Tengah tokoh ini sangat populer di mata mereka.
Pangeran Srindoyo merupakan salah satu tokoh gaib yang mengalami proses pengislaman oleh Syekh Athaillah (tokoh sufi). Pengislaman pangeran ini dilakukan di wilayah Gunung Srandil, Cilacap, Jawa Tengah. Beliau mengucapkan dua kalimat Syahadat di depan Syekh Athaillah dengan bimbingan salah satu muridnya.
Baca Juga: Sejarah Tugu Lilin Cilacap, Ikon Kota yang Sarat Makna
Saat proses menjadi Muslim tersebut, hadir juga Sanghyang Braja Dharma dan Sanghyang Agni Bagaswara yang telah tertarik dengan ajaran Islam. Keduanya merupakan sosok gaib yang diyakini bersemayam di Gunung Galunggung dan Raung.
Sejarah Pangeran Srindoyo dan Perjuangan Syekh Athaillah Mengislamkan Penguasa Gaib
Perjalanan dakwah Syekh Athaillah dalam menyebarkan ajaran Islam bukan hanya berlangsung di dunia nyata, tetapi juga merambah ke dunia gaib. Misi besar beliau adalah memerangi kemusyrikan yang tersebar di berbagai tempat. Baik di alam manusia maupun di alam makhluk halus yang masih meminta kepada selain Allah SWT.
Syekh Athaillah terkenal sebagai sosok ulama yang teguh dan tak gentar dalam menghadapi tantangan. Beliau berusaha mengajak makhluk-makhluk penguasa alam gaib untuk mengenal dan menyembah Allah SWT. Ini menjadi bagian dari upayanya membersihkan kemusyrikan dan mengembalikan tauhid di seluruh lapisan alam semesta.
Dalam perjuangannya, tak jarang Syekh Athaillah mengalami benturan dan konflik spiritual. Salah satu tokoh yang sering berkonfrontasi dengannya adalah Sanghyang Baruna, penguasa Laut Selatan. Pertemuan mereka bukan hanya menjadi ajang dakwah, tapi juga pertarungan antara kekuatan spiritual yang mewakili keimanan dan kemusyrikan.
Namun, dari pertemuan-pertemuan tersebut, muncul satu nama yang menjadi kunci dalam kisah ini ialah Pangeran Srindoyo. Siapakah sebenarnya sosok misterius ini? Apa hubungannya dengan Sanghyang Baruna dan bagaimana perannya dalam perjalanan dakwah Syekh Athaillah?
Simak kisah selengkapnya dan temukan rahasia yang tersembunyi di balik tabir dunia nyata dan dunia gaib dalam misi spiritual yang penuh makna ini.
Merupakan Murid Asta Dewa, Jin Tertua di Tanah Jawa
Sejarah Pangeran Srindoyo belum banyak yang mengetahui sosoknya, bahkan dari kalangan jin sekalipun. Sejarah bermula saat sebelum terjadinya perselisihan antara Asta Dewa dan penguasa Laut Selatan Sanghyang Baruna. Si Baruna pernah meminta kepada Asta Dewa agar muridnya menjadi salah satu penguasa di Laut Selatan.
Setelah itu, Asta Dewa mengirim salah satu muridnya yang berwujud burung, yaitu bernama Pangeran Srindoyo menuju kerajaan Pantai Selatan. Sejak saat itu, sang pangeran ini memiliki tanda khusus yang diberikan oleh penguasa Kerajaan Laut Selatan tersebut.
Asta Dewa merupakan sosok jin tertua di Tanah Jawa dan menjalin kisah cinta terlarang dengan Nyi Roro Kidul hingga menyebabkan kehamilan.
Baca Juga: Sejarah Banjir Cilacap Akibat Citanduy Jebol Tahun 1957, Wilayah Kalipucang Pangandaran Terdampak
Mempunyai Akses Keluar Masuk Pantai Selatan
Sejarah Pangeran Srindoyo berlanjut, setelah memiliki tanda khusus dari Sanghyang Baruna, beliau bisa mengakses keluar masuk ke wilayah Laut Selatan. Namun, tanda itu hanya berlaku saat masih terlihat pada diri pangeran. Apabila tanda tersebut sudah hilang, maka beliau terbebas dari Penguasa Laut Selatan itu.
Akan tetapi, tidak mudah bagi Pangeran Srindoyo untuk menghilangkan tanda tersebut. Setelah Nyi Roro Kidul melahirkan, terjadilah perselisihan antara Asta Dewa dan Baruna. Hal karena anak perempuannya yang lahir bernama Dewi Nawangwulan menuju ke Pantai Selatan.
Kemudian, Asta Dewa teringat bahwa beliau memiliki seorang murid yang berkedudukan di Laut Selatan yang tak lain adalah Pangeran Srindoyo. Lalu, beliau menghubungi muridnya tersebut untuk mengawasi Dewi Nawangwulan. Meskipun demikian, pada akhirnya pangeran Srindoyo kehilangan tanda akses menuju Pantai Selatan akibat peperangan sengit yang dialaminya.
Resmi Masuk Islam oleh Bimbingan Syekh Athaillah
Sejarah Pangeran Srindoyo semakin menarik tatkala beliau resmi masuk islam berkat bimbingan Syekh Athaillah. Meskipun pada awalnya beliau menolak. Namun pada akhirnya beliau mantap untuk masuk Islam. Sebelumnya beliau menolak karena menurutnya, ajarannya dengan Islam sama-sama untuk berbuat kebaikan.
Akhirnya, di sebuah Gunung Srandil, Cilacap, di Jawa Tengah, beliau mendapat hidayah untuk masuk Islam dan bersedia membaca dua kalimat syahadat. Namun, sebelum membacanya, beliau meminta kepada Syekh Athaillah untuk membuka matanya. Hal ini karena selama beliau selalu membatasi diri dan setelah terbuka seketika air matanya pun mengalir.
Beliau sedih karena melihat alam semesta yang telah banyak mengalami perubahan. Kemudian beliau berpesan “Jika ada orang buta, berilah tongkat dan apabila kelaparan berilah makanan. Jika ada orang telanjang berilah pakaian dan apabila kehujanan berilah tempat berteduh,” ucapnya.
Baca Juga: Cilacap Lautan Api, Heroisme Mempertahankan Kemerdekaan
Setelah menyampaikan pesan tersebut, ia langsung membaca dua kalimat syahadat dan pergi ke ujung kulon untuk belajar pengetahuan tentang Islam. Itulah sedikit kisah sejarah Pangeran Srindoyo yang dapat Anda ketahui. Semoga mendapatkan banyak hikmah dari kisah perjalanan Pangeran Srindoyo menuju agama Islam tersebut. (R10/HR-Online)