harapanrakyat.com,- Een (60), warga Dusun Sukasari, RT 28/12, Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, harus rela bertahan hidup dan tinggal di dalam rumah yang kondisinya tidak layak huni. Selain hidup sebatang kara, Een juga mengaku tidak lagi mendapatkan bantuan sosial apapun, kecuali dari desa setempat.
“Dulu pernah mendapat PKH, namun petugas mengambil kartu (PKH). Hingga saat ini, saya belum lagi mendapatkan bantuan apapun. Kalau dari desa mah suka ada bantuan, seperti sembako,” terang Een saat di kediamannya, Senin (7/4/2025).
Pantauan harapanrakyat.com, kondisi rumah Een yang sekelilingnya terbuat dari bilik bambu memang sudah terlihat keropos. Begitupun dengan bagian atapnya, bahkan panggung kayu yang menjadi alas rumah sudah terlihat keropos dan banyak yang patah.
Baca Juga: Masih Banyak Warga Desa Neglasari Ciamis Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
Karena kondisi ekonomi yang sulit, membuat Een hanya bisa pasrah menerima nasib di masa tuanya tersebut. Ia pun mengaku untuk kebutuhan sehari-hari sering dibantu oleh para tetangganya.
“Untung para tetangga balageur. Mereka sering membantu saya, seperti memberi beras dan lauk untuk makan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Margajaya, Eso Samsudin, membenarkan Een tinggal di rumah yang dengan kondisi tidak layak huni atau memprihatinkan. Pihaknya mengaku sudah berupaya semaksimal mungkin membantu Een, seperti memberikan bantuan sembako serta BLT DD.
“Insya Allah nenek Een akan menjadi prioritas serta tanggung jawab kami sebagai pemdes,” katanya.
Sementara terkait rumahnya yang memprihatinkan, Eso mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah mengusulkan program rutilahu untuk Een ke instansi terkait di Camis. Usulan proposal tersebut sudah pihaknya buat dan ajukan ke Dinas Sosial Kabupaten Ciamis.
Bahkan pendamping PKH juga pernah berkunjung ke rumah nek Een yang tinggal di rumah tidak layak huni. Namun realisasinya tetap tidak ada sampai sekarang.
“Sebagai pemerintah desa, kami memohon kepada Bupati Ciamis untuk bisa membantu warga kami. Kasihan rumahnya sudah mau roboh,” jelas Eso. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)