harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berencana melakukan reaktivasi jalur rel kereta api Banjar-Cijulang sepanjang 82 kilometer. Jalur tersebut kini merupakan jalur mati setelah berhenti beroperasi sejak tahun 1982.
Berikut ini adalah jejak sisa-sisa jalur kereta api dari Banjar hingga Cijulang, Kabupaten Pangandaran yang masih terlihat di Kota Banjar.
Diantaranya Terowongan Philip yang berlokasi di perbatasan Desa Binangun dan Desa Sukamukti, serta jembatan rel kereta api di wilayah Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman.
Baca Juga: Sejarah Pembangunan Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran yang Bikin Bangkrut Pengusaha Swasta
Rusyono, salah seorang warga mengatakan, berdasarkan tulisan yang tercantum pada Terowongan Philip, pembangunan terowongan kereta api ini pada masa penjajahan Belanda tahun 1913-1914. Panjang terowongan mencapai 281 meter.
Terowongan Philip hingga sekarang ini masih berdiri kokoh. Namun di dalam terowongan sendiri sudah tidak ditemukan bekas rel kereta api.
Rusyono juga mengatakan, terowongan kereta api tersebut masih sering dikunjungi oleh warga untuk sekedar melihat-lihat jejak rel kereta api Banjar-Cijulang.
“Banyak yang berkunjung sejak ada rencana reaktivasi. Kemarin kami juga ke sana sambil gowes,” katanya, Minggu (27/4/2025).
Jejak Bangunan Jalur Rel Kereta Api Banjar-Cijulang di Stasiun Banjar
Terpisah, Kepala Stasiun Banjar, Hery Susanto mengatakan, untuk bangunan peninggalan jalur KA Banjar-Pangandaran-Cijulang yang ada di Stasiun Banjar sekarang ini sudah tidak ada.
Namun, untuk lokasi jalur lama rel kereta api masih bisa terlihat. Lokasinya persis di pos timbang untuk kiriman angkut barang.
Lokasi yang sekarang ini terdapat pompa air, dulunya merupakan bekas jalan menuju ke arah Dipo Lokomotif dan putaran kereta api melewati cerobong air dekat bangunan service on train (Kantor Kondektur).
Selanjutnya, lokasi yang sekarang menjadi warung-warung. dulunya juga bekas ruang tunggu. Adapun wesel untuk pemindahan jalur dari jalur satu, sekarang lokasinya berada di ujung kampung.
“Bangunan Dipo rumah sinyal barat dan putaran kereta itu sisa-sisa fasilitas pelayanan kereta api. Termasuk yang melayani jalur kereta api Banjar-Cijulang,” kata Herry.
Menunggu Pemprov Jabar
Sementara itu, Pemerintah Kota Banjar melalui Kepala Bappelitbangda Kota Banjar, Andi Bastian mengatakan, terkait reaktivasi jalur kereta Banjar-Cijulang, pihaknya masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar.
Baca Juga: Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran, Pemkot Usulkan Stasiun Baru
Ia menyebutkan, untuk wilayah Banjar sendiri jalur rel kereta api yang akan dilakukan reaktivasi tersebut banyak yang sudah berubah berfungsi, dan tertutup oleh pemukiman warga.
Meski begitu, reaktivasi jalur kereta api tersebut masih sangat memungkinkan. Sejumlah instansi terkait juga telah melakukan survei lapangan pada bulan September 2024.
“Untuk reaktivasi masih memungkinkan. Tetapi sampai sekarang ini kami masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar untuk kesiapan rencana reaktivasi tersebut,” kata Andi Bastian. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)