Shockbreaker punya tugas besar, seperti dapat meredam setiap guncangan dari jalan supaya mobil tetap stabil. Tapi, seperti manusia, ini juga punya umur. Kalau sudah waktunya pensiun, performa mobil bisa berubah drastis. Jadi, penting untuk tahu masa pakai shockbreaker mobil. Jangan tunggu sampai rasanya seperti naik perahu baru sadar ada yang rusak.
Baca Juga: Biaya Perbaikan Shockbreaker Mobil dan Gejala Kerusakannya
Shockbreaker mobil bukan cuma soal kenyamanan semata. Fungsinya bisa memengaruhi kontrol dan kestabilan mobil saat Anda kendarai. Tanpa shockbreaker yang sehat, mobil terasa lebih liar saat melintasi jalan tidak rata.
Masa Pakai Shockbreaker Mobil yang Perlu Diperhatikan
Shockbreaker merupakan salah satu komponen vital dalam sistem suspensi mobil yang berfungsi untuk menyerap guncangan dan menjaga kenyamanan serta kestabilan saat berkendara. Meski sering kali luput dari perhatian, shockbreaker sebenarnya memiliki masa pakai tertentu dan harus aNDA ganti apabila kinerjanya mulai menurun.
Secara umum, shockbreaker bisa bertahan hingga lima tahun dalam kondisi penggunaan normal. Namun, apabila kendaraan sering melewati jalanan rusak, berlubang, atau penuh tanjakan dan turunan, masa pakainya bisa lebih pendek. bahkan hanya sekitar tiga tahun saja. Kondisi jalan yang buruk membuat shockbreaker bekerja lebih keras untuk meredam getaran dan guncangan, sehingga komponen ini akan lebih cepat aus.
Shockbreaker bekerja dengan sistem hidrolik untuk meredam getaran dari pergerakan spring (pegas) saat roda melewati permukaan jalan yang tidak rata. Fungsinya sangat krusial untuk mencegah efek body roll, menjaga kestabilan kendaraan saat menikung, dan tentunya memberikan kenyamanan bagi pengemudi maupun penumpang. Oleh karena itu, kondisi shockbreaker yang baik akan langsung terasa dalam kualitas berkendara sehari-hari.
Tanda Shockbreaker Sudah Minta Ganti
Tanda-tanda shockbreaker mulai rusak antara lain adalah mobil terasa lebih limbung saat Anda kendarai, timbul suara aneh saat melintasi jalan tidak rata, ban aus tidak merata, dan perpindahan gigi terasa kasar. Selain itu, jika Anda merasa suspensi terlalu empuk atau terlalu keras dari biasanya, bisa jadi shockbreaker sudah tidak lagi bekerja optimal.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti shockbreaker mobil? Idealnya, lakukan pemeriksaan setiap kali servis rutin atau setidaknya setahun sekali. Jika Anda menemukan kebocoran oli pada bagian shock, atau ada perubahan signifikan dalam kenyamanan berkendara, maka sebaiknya segera lakukan penggantian. Jangan menunggu hingga kerusakan parah terjadi, karena selain membahayakan, hal ini juga bisa merusak komponen suspensi lainnya.
Mengganti shockbreaker secara tepat waktu tidak hanya menjaga kenyamanan saja. Akan tetapi juga berdampak besar pada keamanan berkendara, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem atau ketika harus melakukan pengereman mendadak. Jadi, pastikan untuk tidak menyepelekan kondisi komponen ini dan selalu pantau performanya secara berkala.
Berapa Lama Umur Shockbreaker Mobil?
Nah, inilah yang sering jadi pertanyaan. Masa pakai shockbreaker mobil sebenarnya tidak sama untuk semua kendaraan. Banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari jenis mobil sampai cara mengemudinya.
Untuk mobil harian yang sering dipakai di jalan kota, biasanya shockbreaker bertahan sekitar 50.000 hingga 100.000 kilometer. Tapi kalau sering bawa beban berat atau lewat jalan jelek, bisa lebih cepat aus.
Bukan berarti harus nunggu kilometer segitu baru ganti, lho. Anda tetap perlu cek rutin setiap servis berkala. Kadang shockbreaker bisa terlihat baik dari luar, tapi performanya sudah menurun.
Cara Merawat Shockbreaker Agar Lebih Awet
Tidak harus jago mekanik untuk bisa menjaga umur shockbreaker. Salah satu cara paling simpel adalah menghindari jalanan rusak kalau tidak perlu. Kalau terpaksa lewat, usahakan pelan dan stabil untuk menjaga masa pakai shockbreaker mobil.
Baca Juga: Ciri Shockbreaker Mobil yang Bagus dan Performa Lebih Responsif
Jangan juga terlalu sering bawa beban berlebih. Ini bikin tekanan ke shockbreaker meningkat dan mempercepat keausan. Mobil jadi kerja lebih keras dari seharusnya setiap kali jalan.
Perhatikan juga tekanan angin ban. Ban yang kurang angin bisa memperbesar beban pada shockbreaker. Jadi, pastikan tekanan ban selalu sesuai rekomendasi dari pabrik mobil.
Memilih Shockbreaker Pengganti yang Tepat
Setelah memahami masa pakai shockbreaker mobil, mari bahas cara memilih penggantinya. Kalau akhirnya harus ganti, pastikan Anda tidak asal pilih. Shockbreaker itu ada banyak jenisnya. Ada yang berbasis oli, ada juga yang gas, bahkan ada model kombinasi. Setiap jenis punya kelebihan masing-masing.
Sesuaikan juga dengan gaya berkendara dan kondisi jalan yang sering Anda lalui. Untuk mobil keluarga yang sering jalan jauh, pilih shockbreaker yang lebih nyaman dan tahan lama. Jangan tergiur harga murah tapi cepat rusak.
Kalau ragu, konsultasikan saja langsung ke bengkel resmi. Mereka bisa bantu rekomendasikan shockbreaker terbaik buat mobil Anda. Lebih baik pilih yang sedikit mahal tapi tahan lama daripada sering ganti.
Jangan Tunggu Parah, Cegah Sejak Dini
Pernah melihat mobil teman yang selalu bunyi keras tiap kena lubang? Kemungkinan besar shockbreakernya sudah tidak sehat. Padahal hal ini bisa kita cegah dengan perawatan rutin dan pemeriksaan berkala.
Bila shockbreaker mulai menunjukkan gejala rusak, segera ganti dengan yang sesuai. Ingat, masa pakai shockbreaker bisa berbeda pada tiap kendaraan tergantung pemakaian. Dengarkan suara mobil, rasakan getarnya, dan jangan ragu untuk mengecek.
Baca Juga: Fungsi Shock Breaker Mobil, Meningkatkan Keamanan Berkendara
Masa pakai shockbreaker mobil memang tidak bisa kita lihat langsung. Tapi Anda bisa merasakannya lewat perubahan kecil saat berkendara. Jangan tunggu sampai mobil tidak nyaman baru ke bengkel. (R10/HR-Online)