harapanrakyat.com,- Rencana pemerintah untuk mengaktifkan kembali (reaktivasi) jalur Kereta Api Banjar-Cijulang memantik harapan besar dari masyarakat Jawa Barat, khususnya warga Kabupaten Pangandaran. Bagi banyak orang, reaktivasi jalur kereta api ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga pintu menuju nostalgia, peluang ekonomi, dan kemajuan sektor pariwisata.
Warga berharap, wacana ini tak berhenti sebagai slogan yang berganti setiap kali Jawa Barat memiliki gubernur baru. Mereka ingin melihat langkah nyata yang menghadirkan moda transportasi aman, nyaman, panoramik, dan penuh kenangan. Khususnya menuju destinasi wisata seperti Pangandaran dan Cijulang.
Kenangan Empok Sukarni Naik Kereta Api Banjar-Cijulang Pangandaran
Salah satu harapan itu datang dari Empok Sukarni (72), warga Desa Padaherang. Ia mengaku pernah merasakan geliat jalur Kereta Api Banjar–Cijulang di masa jayanya. Saat ditemui harapanrakyat.com pada Jumat (25/4/2025), Empok Sukarni tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
Baca Juga: Tiga Terowongan Kereta Api Peninggalan Belanda di Pangandaran Jadi Cagar Budaya
Ia mengenang masa remajanya yang penuh warna, saat masih usia 15 tahun. Usai bermain perosotan tak jauh dari Stasiun Padaherang, ia biasa membantu ibunya berjualan, lalu naik kereta api ke Pangandaran hingga Cijulang.
“Gratis waktu itu, nggak pakai tiket karena kenal sama petugasnya,” kenangnya sambil tersenyum.
Selain kenangan perjalanan, Empok Sukarni juga bercerita tentang kuliner khas Padaherang yang kala itu sangat populer, yakni goreng bogo, goreng burung kuntul, dan sambel tempe. Warung-warung di sekitar stasiun tak pernah sepi pembeli. Baik warga lokal maupun para penumpang kereta yang mampir sekadar untuk mencicipi makanan khas daerah.
“Alhamdulillah dagangan ibu nggak pernah sisa. Setiap hari habis terus,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Empok Sukarni, Aka Zakaria, warga Pangandaran lainnya, juga menyambut baik rencana reaktivasi jalur kereta yang digagas Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Menurutnya, keberadaan jalur kereta hingga ke wilayah pesisir akan sangat menunjang sektor pariwisata dan membuka pintu ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
“Apalagi sekarang kereta sudah nyaman dan aman, jauh berbeda dari zaman dulu,” katanya.
Ia juga menyoroti keindahan jalur tersebut yang tak hanya strategis, tapi juga sangat panoramik, dengan pemandangan pegunungan, lembah, hingga pantai.
“Pasti bakal banyak konten kreator yang datang. View-nya lengkap banget,” katanya.
Belum Ada Sosialisasi
Sementara itu, Kepala Desa Padaherang, Iman Suwangsa alias Deka, mengungkapkan, meski sebagian warganya berada dekat rel, hingga kini belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah.
“Warga kami masih tenang, tapi tentu bertanya-tanya kapan dimulai? Kami harap nanti ada sosialisasi sebelum pelaksanaan agar tidak menimbulkan gejolak,” jelasnya.
Ia berharap program reaktivasi ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga bisa berjalan dengan kondusif tanpa memunculkan permasalahan sosial baru.
“Yang penting, masyarakat dilibatkan sejak awal agar semua berjalan lancar dan tujuan besarnya bisa dirasakan bersama,” katanya.
Baca Juga: Ada Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang, Warga Terdampak di Pangandaran Ingin Kepastian
Kini, bola ada di tangan pemerintah. Masyarakat sangat berharap reaktivasi jalur kereta Banjar-Cijulang terwujud. Namun, akankah kereta kenangan itu benar-benar kembali atau lagi-lagi hanya akan jadi janji di atas rel yang usang? (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)