Pernah tidak, saat sedang duduk santai, Anda tiba-tiba teringat akan banyaknya hal baik yang sudah terjadi dalam hidup? Dari udara yang bisa Anda hirup, sampai detik ini bisa membaca artikel ini. Semua itu bukan cuma kebetulan. Dalam Islam, semua itu adalah nikmat. Dan salah satu pengingat paling kuat tentang nikmat ini datang dalam kandungan surat Ar Rahman ayat 55.
Baca Juga: Isi Kandungan Surat Al Mu Min Ayat 67
Kalau Anda pernah baca atau dengar surat Ar Rahman, pasti familiar dengan ayat yang terus diulang: “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” Kalimat ini bukan sekadar retorika. Ini teguran, pelukan, sekaligus tamparan halus dari Tuhan yang Maha Pemurah.
Menelisik Kandungan Surat Ar Rahman Ayat 55
Artinya: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Saat Allah SWT mengulang satu kalimat sampai 31 kali, itu bukan tanpa maksud. Pengulangan itu ingin menegaskan pentingnya isi dari kalimat tersebut. Dalam konteks surat Ar Rahman ayat 55, pengulangan menjadi alarm untuk sadar. Alarm agar manusia dan jin menyadari nikmat Tuhan yang tidak pernah berhenti mengalir.
Kandungan surat Ar Rahman ayat 55 menjadi titik pengingat di tengah deretan ayat nikmat lainnya. Ini seperti jeda, semacam ajakan untuk berhenti sejenak dan berpikir. Sudahkah Anda benar-benar menghargai apa yang diberikan oleh-Nya?
Terkadang kita terlalu fokus pada masalah, sampai lupa menghitung nikmat yang jauh lebih besar. Padahal, kalau kita buka mata dan hati, nikmat-Nya ada di mana-mana. Dari detak jantung sampai rezeki yang tidak kita sangka, semua ada dalam radar kandungan surat ini.
Menurut KH Muhammad Sholikhin dalam bukunya Mukjizat Matematik Al-Qur’an, pengulangan tersebut bukan tanpa makna. Justru, hal ini menjadi penekanan penting bahwa nikmat Allah SWT sangatlah banyak dan tidak sepantasnya kita ingkari. Setiap pengulangan menjadi pengingat spiritual bahwa semua yang Allah berikan layak untuk kita syukuri.
Makna dan Pesan Pengulangan Ayat dalam Surah Ar-Rahman
Menurut tafsir resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), ayat dalam Surah Ar-Rahman yang berbunyi “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” merupakan pertanyaan retoris dari Allah SWT kepada manusia dan jin. Ayat ini menjadi pengingat agar mereka tidak mengingkari berbagai nikmat yang telah Allah berikan, khususnya nikmat yang dirasakan pada hari ini.
Dalam tafsir tersebut tertera bahwa kabar penderitaan dan peringatan yang telah Allah sampaikan bertujuan agar manusia meninggalkan perbuatan dosa dan kembali kepada jalan yang benar. Senada dengan itu, cendekiawan Muslim Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bahwa ayat ini menyampaikan pesan kuat tentang pengingkaran terhadap nikmat Tuhan.
Lafaz yang berbunyi “Maka nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua ingkari?” dimaksudkan sebagai peringatan yang tegas kepada manusia dan jin.
Nikmat Dunia dan Akhirat dalam Satu Kalimat
Dalam hidup, tidak semua yang terlihat adalah nikmat. Tapi bisa jadi, justru yang tersembunyi itulah yang paling bernilai. Allah SWT tahu betul apa yang kita butuhkan, bahkan sebelum kita memintanya. Ayat ke-55 dalam surat Ar Rahman menegaskan bahwa nikmat itu luas, dari yang tampak sampai yang tidak terlihat.
Bisa jadi Anda merasa sedang kesulitan, tapi tetap Allah beri kekuatan untuk bertahan. Itu pun nikmat. Bisa jadi Anda kehilangan sesuatu, tapi justru Allah bukakan jalan yang lebih baik. Semua ini masuk dalam kandungan surat Ar Rahman ayat 55 yang menyentuh aspek kehidupan dunia dan akhirat.
Baca Juga: Kandungan Surat Yunus Ayat 5, Tanda-Tanda Kebesaran Allah dalam Penciptaan Alam
Ayat ini tidak membatasi pada satu bentuk nikmat saja. Ini membuka mata kita bahwa kebaikan dari Allah bisa hadir dalam berbagai rupa. Terkadang dalam bentuk senyuman orang tercinta, terkadang dalam bentuk ujian yang membawa pelajaran berharga.
Peringatan dan Harapan untuk Jin dan Manusia
Surat Ar Rahman adalah surat yang unik. Ini langsung menyapa dua makhluk sekaligus: jin dan manusia. Biasanya ayat Al Quran lebih fokus ke manusia saja. Tapi di sini, dua ciptaan Allah ini diajak berpikir dan merenungi hal yang sama. Peringatan ini bersifat langsung dan universal.
Kandungan surat Ar Rahman ayat 55 menyentuh dua sisi sekaligus, yaitu peringatan sekaligus pengharapan. Peringatan agar tidak mengingkari nikmat, tapi juga pengharapan agar kembali pada jalan yang benar. Ayat ini tidak menyudutkan, justru merangkul untuk kembali sadar.
Kadang kita terlalu sibuk dengan rutinitas, sampai lupa bahwa masih ada yang menjaga kita setiap waktu. Allah tidak pernah lelah memberi nikmat, bahkan saat kita sering lupa untuk bersyukur. Lewat ayat ini, kita diingatkan dengan cara yang lembut tapi menghentak.
Kembali Mengingat, Kembali Merenung
Kita hidup di zaman yang serba cepat dan penuh distraksi. Kadang satu hari terasa seperti satu jam saja. Dalam kecepatan itu, surat Ar Rahman datang seperti rem tangan. Menarik kita untuk berhenti, lalu menengok ke dalam. Kandungan surat Ar Rahman ayat 55 hadir sebagai pengingat yang tidak lekang oleh waktu.
Setiap kali membaca ayat ini, kita seperti diajak ngobrol langsung oleh Tuhan. Dia tidak menghakimi, tapi bertanya dengan nada yang membuat hati luluh. Maka, tidak heran jika banyak orang yang merasa terenyuh setiap kali mendengar surat Ar Rahman dilantunkan.
Baca Juga: Kandungan Surat Al Hasyr Ayat 22, Allah Maha Tahu
Kandungan surat Ar Rahman ayat 55 bukan hanya untuk dipahami, tapi untuk dirasakan. Setiap hurufnya membawa energi yang bisa menyentuh lubuk hati terdalam. Mari sejenak kita renungkan gemerlap hidup kita yang jarang bersyukur dengan memaknai ayat ajaib ini. (R10/HR-Online)