Jumlah semut di dunia mungkin jadi pertanyaan absurd. Namun, jumlah semut ini menjadi hal yang unik. Sangat jarang orang yang terpikir untuk tahu seberapa banyak jumlah hewan kecil ini. Seperti yang diketahui, umumnya semut itu bergerombol. Mereka hidup saling berdampingan dengan manusia. Dalam satu grup saja semut sudah sangat banyak.
Baca Juga: Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya
Jumlah Semut di Dunia Menurut Data Terbaru
Mengukur populasi hewan di dunia sudah bukan lagi hal yang baru. Ini menjadi suatu hal yang banyak dilakukan oleh para peneliti. Alasannya tentu saja agar mereka bisa mengukur seberapa banyak hewan tersebut.
Apabila jumlahnya hanya tersisa sedikit, maka menandakan mereka akan punah. Untuk itu, peneliti bisa melakukan pencegahan. Akhirnya, hewan akan menjadi salah satu yang dilindungi.
Salah satu hewan yang pasti semua orang tahu adalah semut. Hewan ini berukuran kecil dan biasanya sangat banyak. Mereka bisa mengganggu karena akan menggigit atau mengerubungi makanan.
Semut umumnya hidup berkelompok yang jumlahnya sangat banyak. Namun, tidak ada orang yang benar-benar menghitung jumlah mereka. Apalagi jumlah keseluruhannya di dunia ini.
Proses menghitungnya pasti akan memakan banyak waktu. Apalagi semut hidup kebanyakan di bawah tanah sehingga tidak terlihat. Namun, kini sudah ada penelitian yang mengungkap jumlah populasi semut di dunia.
Bumi Seakan Mencintai Semut
Semut, makhluk kecil yang kerap luput dari perhatian, ternyata menyimpan keajaiban luar biasa. Meskipun berukuran mini, kontribusi mereka terhadap keseimbangan ekosistem sangatlah besar. Selama bertahun-tahun, para ahli biologi berusaha memahami bagaimana serangga seperti semut bisa bertahan, berkembang biak di suatu wilayah, namun menghilang dari tempat lain.
Dalam upaya besar mengungkap rahasia dunia semut, dua ilmuwan dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg, Sabine Nooten dan Patrick Schultheiss, memimpin penelitian berskala global. Fokus utama mereka adalah memetakan persebaran semut, menghitung jumlahnya, serta menggali lebih dalam tentang peran ekologis yang mereka mainkan.
Salah satu hal paling menarik dari semut adalah sistem sosial mereka yang unik. Tanpa pemimpin tunggal, koloni semut mampu berfungsi dengan sangat efektif melalui konsep yang disebut “kecerdasan kawanan” (swarm intelligence). Prinsipnya mirip dengan kerja neuron dalam otak manusia.
Satu neuron mungkin tak berarti banyak, tetapi jutaan neuron yang saling terhubung bisa melahirkan kesadaran, pikiran, dan keputusan. Begitu pula semut, meskipun individu tampak tak berdaya, bersama-sama mereka membentuk kekuatan luar biasa dalam sebuah koloni yang terorganisir dan efisien.
Baca Juga: Fosil Kadal Purba 280 Juta Tahun Sempat Heboh, Ternyata Palsu
Total 20 Kuadriliun
Dalam studi terbarunya, dua ilmuwan dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg, Sabine Nooten dan Patrick Schultheiss, menganalisis 489 penelitian tentang semut darat dan semut pohon dari berbagai belahan dunia. Hasil jumlah semut di dunia mengejutkan banyak pihak. “Berdasarkan perkiraan kami, populasi semut secara global mencapai 20 kuadriliun—itu adalah angka 20 diikuti oleh 15 nol,” ungkap Nooten.
Lebih mencengangkan lagi, menurut Schultheiss, massa gabungan seluruh semut di Bumi bahkan melampaui total berat semua burung dan mamalia liar. Jika dibandingkan dengan manusia, total biomassa semut setara dengan sekitar 20% dari seluruh biomassa manusia di dunia.
Sebaran dan Peran Ekologis Semut
Sebaran semut paling padat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Di lingkungan hutan, mereka biasanya membangun sarang di antara tumpukan daun di permukaan tanah. Sementara itu, di wilayah yang lebih kering, mereka lebih sering terlihat aktif di atas tanah terbuka. Pola penyebaran ini memberi petunjuk penting bagi para peneliti ekologi mengenai pengaruh iklim dan vegetasi terhadap kehidupan semut.
Peran semut dalam ekosistem pun sangat signifikan. Mereka:
- Mengangkut tanah hingga 13 ton per hektar per tahun,
- Membantu penyebaran benih tanaman,
- Mendaur ulang materi organik,
- Serta berperan besar dalam menyuburkan tanah.
“Mereka memiliki peran penting dalam regenerasi hutan, terutama lewat aktivitas mereka yang terus mengaduk materi organik,” jelas para peneliti.
Meskipun banyak membawa manfaat, tidak semua spesies semut memberikan dampak positif. Beberapa di antaranya, seperti semut api, merupakan spesies invasif yang dapat mengganggu ekosistem lokal dengan cara mengusir spesies asli dan mendominasi habitat tertentu. Keberadaan mereka sering kali menimbulkan tantangan besar dalam konservasi dan pengelolaan lingkungan.
Baca Juga: Apa Nama Ilmiah Baru Badak Jawa? Simak Ulasannya
Penelitian Mendalam
Hasil penelitian terkait jumlah semut di dunia ini terbit pada tahun 2022. Hasilnya berdasarkan penggandaan perkiraan sebelumnya pada tahun 1994. Ini menunjukkan pentingnya penyempurnaan data di dalam dunia ilmiah.
Mungkin bisa membayangkan semua semut di dunia adalah 20 kuadriliun. Total berat mereka sekitar 12 megatron karbon kering. Beratnya ini hanya 20 persen dari total biomassa manusia. Lain cerita jika semut bergabung dengan serangga darat lainnya. Dalam kasus tersebut, maka berat mereka dengan mudah melampaui total berat seluruh manusia. Jadi, semut sangat luar biasa meski tubuhnya yang sangat kecil.
Angka 20 kuadriliun ini sangat masuk akal. Sebab, sudah ada lebih dari 15.700 spesies dan subspesies semut yang telah ditemukan. Tidak menutup kemungkinan akan ada lebih banyak lagi yang belum teridentifikasi.
Hanya beberapa tempat seperti Islandia, Antartika dan beberapa pulau terpencil yang tidak ada semut secara alami. Hutan tropis dan sabana sendiri menjadi rumah bagi hampir dua pertiga spesies semut total.
Saksi Evolusi Bumi
Jumlah semut di dunia ini merupakan hasil dari evolusi jutaan tahun lalu. Sejak zaman Jurassic sekitar 140 hingga 168 juta tahun lalu, semut berevolusi dengan baik dengan tanaman bunga. Keduanya hidup berdampingan.
Tanaman bunga menyediakan makanan bagi mereka. Alhasil, koloni semut bisa berkembang dengan pesat. Hingga akhirnya jumlah mereka masih fantastis hingga saat ini.
Meski ukurannya kecil, semut merupakan saksi evolusi Bumi. Mereka sudah mendiami planet ini lebih lama dari manusia. Dengan begitu, mereka semakin berkembang. Ukuran semut bukanlah segalanya. Mereka saling bekerja sama sehingga bisa hidup dengan baik dan berkembang sempurna. Keberadaan semut ini menyempurnakan ekosistem Planet Bumi. Jadi, bisa dibilang keberadaannya sangat penting.
Baca Juga: Fakta Hyrax Awawa, Hewan Mungil Kerabat Gajah
Peneliti menghitung jumlah ini melalui berbagai data studi sebelumnya. Penelitian ini tetap akan berguna di masa sekarang dan yang akan datang. Bisa jadi, populasi semut terus bertambah. Itulah jumlah semut di dunia yang sebenarnya. Ini bukan hanya perkataan belaka tanpa landasan data apapun. Ini merupakan hasil penelitian yang bisa terjamin kebenarannya. (R10/HR-Online)