harapanrakyat.com,- Jalan penghubung antar dua Kecamatan di Dusun Sukamunjul, Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambles tergerus longsor, Minggu (20/4/2025). Akibatnya, ratusan warga terdampak.
Dalam rekaman video amatir warga, tampak jalan penghubung Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Cimalaka ini, longsor sepanjang 30 meter dengan ketinggian 10 meter. Kondisi ini mengakibatkan akses kendaraan lumpuh total.
Warga setempat sekaligus sopir angkot, Dedi Damhudi mengungkapkan, ini merupakan jalur utama bagi anak-anak sekolah dan warga menuju pusat kota dan kecamatan.
“Biasanya saya antar anak-anak sekolah jam 6 pagi lewat sini, ada yang ke Cimalaka, ada yang ke Sumedang Kota. Sekarang jalur ini putus, otomatis angkot enggak bisa jalan,” kata Dedi.
Dengan kondisi ini, kata Dedi, warga pun terpaksa berjalan kaki sejauh 4 kilometer ke jalan raya Cibeureum Cimalaka. Memutar jauh ke kawasan Cimuja yang memakan waktu hingga 30 menit lebih.
Baca Juga: Terancam Putus, Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Tergerus Longsor
Menurutnya, jalan ini merupakan akses jalan yang sangat penting bagi anak sekolah dan warga yang hendak pergi beraktivitas atau pun berbelanja ke pasar.
Dedi berharap kepada Pemerintah perbaikan jalan segera dilakukan, agar aktivitas warga bisa kembali normal seperti biasa.
“Jadi kalau jalan ini putus ya jelas mau ke Cisarua ga bisa mau ke Cibeureum Cimalaka jauh. Makanya kami mohon kepada pemerintah agar secepatnya dibangun atau diperbaiki lagi jalan ini,” harapannya.
Jalan Penghubung Kecamatan Sumedang Longsor, 258 Warga Terdampak
Sementara itu Camat Cisarua, Ayuh Hidayat mengatakan, longsornya jalan penghubung kecamatan terjadi saat cuaca sedang tidak hujan. Menurutnya, akibat kejadian tersebut, sebanyak 258 warga terdiri dari 98 Keluarga di 2 RT di Dusun Sukamunjul terdampak langsung.
“Kami berada di Dusun Sukamunjul, telah terjadi longsor yang mengakibatkan putusnya jalan akses Cibeureum Wetan dengan Kecamatan Cisarua,” kata Ayuh.
Bikin Jalan Darurat
Sebagai penanganan awal, warga bersama unsur pemerintah membuat jalan darurat melintasi kebun di pinggir jalan yang longsor. Jalan itu khusus untuk pejalan kaki warga dan anak-anak sekolah.
“Kami membuat jalan darurat, kami prioritaskan anak-anak agar tetap bisa sekolah. Kebetulan di Sukamunjul ini 2 RT anak-anaknya sekolah ke SDN Pasir, dan ini jalan merupakan akses terdekat ke sekolah mereka,” ucapnya.
Adapun penyebab longsornya akses jalan penghubung dua kecamatan ini, diduga akibat tanah terkikis oleh air yang keluar dari mata air di sekitar lokasi.
“Penyebabnya (longsor) karena diatas ada sumber air, yang mengakibatkan terkikisnya saluran air yang ada di pinggir jalan ini,” pungkasnya. (Aang/R9/HR-Online/Editor-Dadang)