harapanrakyat.com,- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pangandaran melontarkan kritik tajam terhadap rencana reaktivasi jalur kereta Banjar-Cijulang. Menurut mereka, reaktivasi tersebut seperti sebuah wacana tahunan.
Ketua HMI Pangandaran Ihsan Sanusi mengatakan reaktivasi kereta ini lebih condong sebagai proyek opini rutin tahunan. Hal ini berpotensi menjadi bentuk pemborosan anggaran Pemerintah.
“Reaktivasi jalur kereta yang beberapa waktu belakangan kembali muncul dari berbagai pihak, justru menyimpan banyak tanda tanya terkait urgensi dan efektivitasnya,” katanya Sabtu (26/4/2025).
Ihsan menilai, proyek reaktivasi kereta tidak berbasis pada kebutuhan masyarakat Pangandaran secara riil. Hal itu lebih pada upaya pencitraan dan membentuk opini. Seolah ini adalah solusi transportasi yang mendesak.
Hingga saat ini, tidak ada transparansi kajian akademik maupun studi kelayakan secara publik. Padahal, jika memang sudah ada wacana proyek ini, maka akan menelan anggaran sangat besar. Proyek tersebut menyentuh sektor infrastruktur yang seharusnya bersifat jangka panjang dan berdampak langsung pada masyarakat.
“DPA yang seharusnya itu untuk pembangunan mendasar, seperti pendidikan, kesehatan, serta peningkatan ekonomi masyarakat lokal, malah dialihkan. Anggaran dialihkan untuk membiayai proyek opini rutin tahunan yang belum jelas arah dan hasilnya,” ucapnya.
HMI juga menyoroti potensi dampak sosial, termasuk kemungkinan penggusuran lahan warga serta perubahan struktur sosial akibat pembangunan.
“Pemerintah jangan terlalu fokus pada investasi yang belum jelas hingga melupakan esensi pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis partisipasi publik,” tuturnya.
HMI meminta agar Pemerintah lebih transparan dan membuka ruang dialog sebelum melanjutkan reaktivasi kereta api.
“Sebaiknya reaktivasi ini perlu peninjauan ulang secara menyeluruh. Jika benar perlu, maka harus melalui mekanisme terstruktur, ada partisipatif masyarakat. Bukan hanya sekadar proyek opini rutin tahunan yang seolah-olah memaksakan,” tegasnya.(Jujang/R6/HR-Online)