harapanrakyat.com,- Harga ayam broiler di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, turun drastis. Penyebab turunnya harga tersebut akibat stok yang melimpah dan diduga karena dibukanya kran impor daging oleh pemerintah.
Agus, salah seorang pedagang ayam broiler asal Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, mengatakan, murahnya harga ayam BR mengakibatkan para peternak mengambil langkah untuk menjual ayamnya lebih cepat.
Baca Juga: Harga Ayam Kampung di Langkaplancar Pangandaran Naik
“Jika dibiarkan, maka biaya pemberian pakan akan lebih tinggi. Meski harga dagingnya turun drastis, tapi kan harga pakannya tetap mahal. Jadi lebih baik peternak mengobralnya,” kata Agus, Senin (14/4/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan, harga normal untuk ayam broiler kisaran Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per kilogram. Sedangkan saat ini hanya Rp. 15.000 sampai Rp. 17.000 per kilogramnya.
Agus mengungkapkan, sekarang peternak menjual ayamnya kepada para bakul dengan harga Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram. Sedangkan pedagang menjualnya dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogram.
“Saya sangat prihatin dengan harga seperti sekarang ini, karena bisa berdampak kepada para pedagang dan juga para peternak. Ini juga sangat berdampak terhadap turunnya upah peternak dan juga keuntungan para pedagang,” imbuhnya.
Agus menyebutkan, murahnya harga ayam broiler sudah terjadi selama satu minggu. Sebagai peternak, ia pun berharap kondisi ini segera berakhir dan kembali ke harga normal.
Baca Juga: Peternak Ayam Broiler di Banjar Terancam Bangkrut
“Meski animo pembeli mengalami peningkatan, namun tetap saja kondisi seperti ini tidak enak. Jika sedang harga normal kita bisa menghabiskan sekitar 7 kuintal per hari. Sekarang bisa mencapai 2 ton per hari,” katanya.
Agus berharap pemerintah turun tangan mengatasi masalah ini, karena turunnya harga ayam broiler sudah terjadi di beberapa daerah. (Ceng/R3/HR-Online/Editor: Eva)