harapanrakyat.com – Pemkot Bandung terus melakukan pemetaan terkait dampak penerapan transportasi Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bandung, Jawa Barat. Termasuk mematangkan persiapan infrastruktur BRT.
Baca Juga : Mengalami Penurunan, Angka Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung pada Libur Lebaran 2025
“Kita melakukan survei wilayah yang akan terdampak pembangunan jalur BRT di Kota Bandung. Ada yang dedicated dengan marka jalan dan separator. Dengan marka itu maksudnya pembatasnya hanya cat dan separator pembatasnya dengan beton,” ungkap Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Rabu (10/4/2025).
Pihaknya sempat memantau Halte Alun-alun Jalan Asia Afrika, Gedung Koperasi Jalan Otista, Jalan Otista dan Museum Sri Baduga Jalan BKR. Selain itu, pemantauan juga di Pintu Masuk ITC Kebon Kalapa Jalan Moh. Toha dan Jalan Naripan (Warung Makan Ceu Mar).
“Jadi kita hitung dampak apa saja yang bisa terjadi pada pembangunan jalur BRT tersebut. Kehadiran BRT di Kota Bandung dengan terminalnya ini memberikan kenyamanan dan keamanan, itu yang menjadi perhatian kami,” ujarnya.
Pihaknya berencana untuk BRT ini akan beroperasi pada pukul 06.00 – 22.00 WIB. Lebih jauh, ia menginstruksikan agar merawat halte dengan baik.
Baca Juga : Roda Perekonomian Tidak Berjalan, Pemkot Bandung Bakal Revitalisasi Teras Cihampelas
“Kalau malam ditutup pakai tralis berupa pagar agar tidak menjadi tempat menginap dan toilet umum,” katanya.
Farhan berharap hadirnya BRT dapat meningkatkan pariwisata di Kota Bandung. Karena ada sejumlah halte yang disiapkan di titik tujuan wisata.
“Ada Tegallega depan Museum Sri Baduga. Menarik juga kuliner di Ceu Mar, itu akan bisa mendatangkan pelanggan lebih banyak,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)