harapanrakyat.com,- Rapat antara para gubernur dan Komisi II DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (29/4/2025) kemarin menarik perhatian publik. Rapat tersebut diwarnai momen menarik saat Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai “Gubernur Konten”.
Melansir dari Instagram @medsos_rame, akun tersebut mengunggah potongan video yang menampilkan pernyataan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud. Dalam video tersebut, Rudy menyebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai “Gubernur Konten”.
“Kang Dedi, Gubernur konten, mantap nih kang Dedi,” ujar Rudy Mas’ud, dikutip Rabu (30/04/2025).
Jawaban Cerdas Dedi Mulyadi saat Dijuluki Gubernur Konten
Ketika Dedi Mulyadi menyampaikan pemaparan, di akhir pernyataannya ia merespons pernyataan Rudy Mas’ud yang menyebutnya sebagai “Gubernur Konten”. Ia tidak menampik bahwa dirinya memang aktif membuat konten dan membagikannya di media sosial.
Namun, Dedi menjelaskan, aktivitas tersebut bukan sekadar hiburan atau pencitraan, melainkan membawa dampak positif bagi efisiensi anggaran pemerintah.
Ia menegaskan, konten yang ia buat tidak hanya menjadi sarana komunikasi dengan masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam efisiensi anggaran pemerintah.
“Tadi Pak Gubernur Kaltim mengatakan Gubernur Konten. Alhamdulillah dari konten yang saya miliki itu bisa menurunkan belanja rutin iklan,” jelas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Umumkan Pembebasan PBB di Depok, Berharap Seluruh Daerah di Jabar Meniru
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi membagikan data konkret untuk memperkuat pernyataannya. Ia menyebut, sebelum rutin membuat konten, Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus mengeluarkan anggaran besar untuk kerja sama iklan dengan media. Namun kini, berkat konten yang dibuatnya secara konsisten, biaya tersebut bisa ditekan secara signifikan.
“Iklan di Pemprov Jabar kerja sama medianya Rp50 miliar, sekarang cukup Rp3 miliar,” jelasnya.
Bahkan potongan video tersebut juga diunggah ulang oleh Dedi Mulyadi di Instagram pribadinya @dedimulyadi71. Dalam unggahan itu, Dedi Mulyadi menjelaskan manfaat nyata dari aktivitasnya di media sosial.
“Dulu anggaran Pemprov #jawabarat untuk iklan bisa puluhan miliar. Sekarang kita tekan karena wa kafaa bi sosial media,” tulis Kang Dedi dalam keterangan unggahannya.
Dibela Netizen
Unggahan ini pun langsung mengundang berbagai respons dari netizen. Banyak dari mereka memberikan komentar yang bernada dukungan.
“Niatnya nyindir tp kena ulti,” komentar akun @im***.
“Memang kata Gubernur konten bisa berarti candaan Krn menganggap akrab bisa juga sindiran dalam konteks sinis.. lanjut terus kang Dedi, semoga kedepannya bukan hanya jabar yang dibenahi,” komentar akun @gts***.
Ada pula yang menilai bahwa pemanfaatan media sosial memang langkah tepat di era teknologi seperti sekarang. Mereka menganggap strategi ini patut dicontoh kepala daerah lainnya.
“Ya kenapa engga. Ini zamannya teknologi kita manfaatkan sebaik mungkin,” komentar akun @el***.
Tak sedikit juga yang berharap kepala daerah lain meniru langkah transparan Dedi Mulyadi dalam menyampaikan program dan penggunaan anggaran kepada masyarakat lewat media sosial.
“Coba gubernur lain contoh gubernur Jabar yang sekarang, atau mantan gubernur Jakarta pa Anies. Transparansi dong, apa-apa dikontenin dikasih tau ke masyarakat.. biar masyarakat ridho duit pajak mereka dipake sama Bapak ibu pemegang jabatan sekalian,” komentar akun @ij***. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)