harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung pada Rabu (16/4/2025) malam.
Bewara ini menjadi tanda dimulainya rangkaian acara yang penuh makna dengan mengundang warga, kelompok masyarakat adat (rurukan). Serta para pegiat seni dan budaya untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Ngalaksa.
Kepala Desa Rancakalong, Wawan Suwandi menjelaskan, Bewara Ngalaksa 2025 memiliki tujuan penting sebagai pengumuman dan ajakan bagi seluruh elemen masyarakat, untuk bersama-sama meramaikan acara tradisi yang sarat makna.
Baca Juga: Wabup Sumedang Buka Liga Seni Ketangkasan Domba Garut, Kolaborasi Budaya dan Ekonomi Peternak Lokal
“Hari ini kita melaksanakan Bewara. Tujuannya untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa tradisi Ngalaksa akan segera digelar. Dalam acara pembukaan ini, kami juga menampilkan Seni Tarawangsa yang dipersembahkan oleh Sasaka dari rurukan pemangku hajat,” kata Wawan.
Lanjutnya mengatakan, tahun ini Desa Rancakalong mendapat kehormatan sebagai pemangku hajat utama pelaksanaan Bewara Ngalaksa 2025.
Ia pun berharap acara tersebut bisa lebih meriah dan bermakna dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Kami berharap Ngalaksa 2025 bisa lebih berkesan dan melibatkan lebih banyak pihak. Baik dari kalangan masyarakat, pegiat budaya, hingga pemerintah,” katanya.
Bewara Ngalaksa 2025 di Rancakalong Sumedang Dimulai
Menurut Wawan, kesuksesan acara ini sangat bergantung pada semangat gotong-royong dari warga. Serta dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pemerintah di berbagai tingkatan.
“Kami juga sudah mengajukan proposal dan mengalokasikan Dana Desa untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Ngalaksa,” imbuhnya.
Baca Juga: Sejarah Tari Sampiung, Warisan Budaya Jawa Barat yang Bermakna
Tidak hanya sebagai perayaan budaya, Ngalaksa dan Tarawangsa kini juga tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekaligus menjadikannya aset budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan oleh generasi mendatang.
“Tarawangsa dan Ngalaksa adalah warisan yang sangat berharga. Kami wajib menjaga dan melestarikannya,” tandas Wawan.
Diketahui, acara Ngalaksa 2025 akan digelar mulai 13-20 Mei dengan serangkaian prosesi budaya yang melibatkan rurukan dari lima desa, para kepala desa se-Kecamatan Rancakalong. Serta unsur Forkompimcam, akademisi dari ISBI, dan tokoh masyarakat. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)