harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Kampung Sawah Joho, Desa Singajaya, Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat terus meluas. Bahkan BPBD Garut mencatat ada 64 rumah yang terdampak dari sebelumnya yang berjumlah 18 rumah.
Sementara itu saat ini Pemerintah Daerah Garut sedang menunggu rekomendasi relokasi hunian warga. Apalagi wilayah terdampak sudah tidak layak untuk digunakan dan demi menjaga keselamatan warga.
Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar mengatakan, sebelumnya hasil asesmen sementara pihaknya mendapatkan laporan sebanyak 18 rumah di Sawah Joho dan 2 rumah di Desa Gandasari terdampak pergerakan tanah.
Namun, setelah adanya update data terkini, pihaknya mencatat ada 64 rumah yang terdampak. Bahkan status rumah di wilayah tersebut tidak layak huni lagi.
“Ada yang terdampak dan juga terancam. Kondisinya rusak atau tidak rusak itu memang warga di sana harus pindah. Soalnya tanahnya membahayakan,” terangnya, Selasa (8/4/25).
Karena peristiwa ini, sambungnya, Pemda Garut menetapkan tanggap bencana darurat atas pergerakan tanah ini.
Selain berencana merelokasi warga, pemerintah juga tengah berupaya mencari lokasi baru bagi warga, terutama wilayah yang lebih aman dari bencana serupa.
“Kita sedang mempersiapkan relokasi, mempersiapkan lokasi yang layak untuk mereka tinggali. Mulai hari ini sampai tanggal 21 kita tetapkan tanggap darurat,” tambahnya.
Sementara itu, akibat bencana ini sementara waktu sebagian warga kini mengungsi ke tempat lebih aman seperti rumah saudara, kerabat bahkan tetangga kampung yang tak terdampak pergerakan tanah. Sedangkan dinas terkait juga telah mendirikan dapur darurat untuk mencukupi kebutuhan pangan warga terdampak. (Pikpik/R6/HR-Online)