harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan atau DKP3 Kota Banjar, menyampaikan beberapa faktor penyebab yang mengakibatkan harga ayam di tingkat peternak anjlok.
Seperti diketahui, harga ayam broiler di tingkat peternak sejak beberapa waktu lalu anjlok dan peternak terancam merugi.
Kepala Bidang Peternakan DKP3 Kota Banjar, Yadi Mulyadi mengatakan, biasanya para peternak menyiapkan ayam untuk menyambut Hari Raya Idulfitri.
Baca Juga: Dukung Berdaya Pertanian, Ini 6 Program Prioritas DKP3 Kota Banjar
Selain itu, masyarakat juga mengadakan berbagai acara seperti khitanan, dan pernikahan maka kebutuhan daging ayam pun meningkat.
“Dengan adanya hal itu biasanya yang mencetak DOC mulai memproduksi dengan jumlah tertentu,” kata Yadi Mulyadi, Rabu (23/4/2025).
DKP3 Kota Banjar Soal Peternak Ayam Terancam Merugi
Namun, saat ini banyak pengusaha baru yang berkecimpung dalam usaha peternakan ayam, baik ayam broiler maupun petelur. Sehingga ada persaingan antara peternak lama dan peternak baru.
“Otomatis dengan adanya hal itu terjadi over populasi sehingga DOC banyak. Contoh harga DOC biasanya Rp 3.700 per ekor, sekarang banting harga Rp 2 ribu sampai Rp 1.500 per ekor. Dengan harga murah itu otomatis pemain baru tertarik untuk memelihara ayam, tapi tidak dibarengi dengan membaca peluang pasar,” terangnya.
Di sisi lain stok ketersediaan ayam banyak, namun sisi lainnya juga daya beli masyarakat berkurang. Masalah tersebut menjadi salah satu faktor penyebab harga ayam anjlok.
“Daya beli masyarakat turun sedangkan stok banyak, otomatis banting harga untuk meminimalisir kerugian,” jelas Yadi Mulyadi.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas KUKMP Kota Banjar, Riyanti Savitrie mengatakan, berdasarkan hasil pengawasan di pasar, saat ini harga ayam mulai berangsur naik hingga Rp 27 ribu per kilogram.
Baca Juga: DKP3 Kota Banjar Pastikan Tak Ada Ternak Terjangkit PMK
“Hari ini berdasarkan pengawasan di pasar harga ayam kisaran harga Rp 26 ribu sampai Rp 27 ribu per kilogram,” katanya, Rabu (23/4/2025).
Ia menyebut, berdasarkan informasi dari asosiasi pedagang daging ayam, harga diprediksi akan terjadi kenaikan dalam dua pekan ke depan.
“Bukan normal, tapi ada kenaikan sehingga kita juga antisipasi jika terjadi lonjakan harga yang signifikan,” pungkasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)