harapanrakyat.com,- Ribuan warga memadati Pusat Pemerintahan Sumedang, Jawa Barat, untuk menyaksikan acara Pagelaran Wayang Golek dengan tema ‘Abdi Nagri Nganjang ka Warga’.
Acara tersebut digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-447 Sumedang, pada Sabtu (26/4/2025) malam.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang, dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini sebagai wujud penguatan hubungan antara pemerintah dan masyarakat, melalui pelestarian seni dan budaya Sunda.
Gubernur Jabar Tampil dalam Pagelaran Wayang Golek Hari Jadi Sumedang
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM, turut tampil dalam acara Wayang Golek bersama Dalang Yogaswara Sunandar Sunarya. Serta sejumlah tokoh hiburan seperti Ohang, Ade Batak, dan Mang Radja.
Dalam peringatan Hari Jadi ke-447 Sumedang, KDM menyampaikan pesan penting terkait pelestarian alam yang menjadi kunci kebangkitan bagi budaya Sunda.
Ia mengatakan, Sumedang yang merupakan Puseur Budaya Sunda dapat melahirkan kebudayaan yang agung jika alamnya tetap terjaga.
“Kalau alamnya bisa terjaga, maka kebudayaan yang baik bakal tumbuh dalam dukungan alamnya yang enak,” kata KDM.
Ia juga menyoroti Sumedang yang sempat jadi pusat penambangan ilegal, namun kini mulai kembali lagi ke jati dirinya, yaitu Sumedang sebagai daerah yang kaya akan alamnya.
“Jadi pesan saya, karena lama sekali Sumedang malah jadi sumber penambangan ilegal, maka Pak Bupati sekarang spiritnya sama dengan Gubernur. Yaitu untuk mengembalikan alam Sumedang ke alam asalnya,” ucapnya.
Dedi Mulyadi menegaskan, kini spirit Pemkab Sumedang sejalan dengan Pemprov Jabar dalam mengembalikan alam Sumedang ke kondisi asalnya. Dikelilingi gunung, sawah terbentang luas, dan sungai yang jernih.
Tumbuhnya infrastruktur seperti Jalan Tol Cisumdawu, sistem irigasi yang baik dan pembangkit listrik, Sumedang dinilai telah siap untuk menatap masa depan.
“Sekarang sudah tumbuh industri. Kemudian juga ada pembangkit listrik, sistem irigasi yang sangat baik, ada transportasi yang tersambung lewat Tol Cisumdawu. Tentunya ini adalah harapan untuk Sumedang kedepannya,” tandasnya.
Gubernur Jabar Soroti Pentingnya Pelestarian Budaya
Tidak hanya soal alam, Gubernur Jabar juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya. Kerajaan Sumedang menjadi satu-satunya kerajaan yang sampai saat ini masih menyimpan peninggalan fisik dan naskah sejarah. Termasuk Mahkota Binokasih yang sempat dibawa berkeliling.
Peringatan Hari Jadi Sumedang ini direncanakan menjadi event tahunan berskala besar dengan menampilkan nilai-nilai estetika warga masyarakat Sunda.
Dedi Mulyadi berharap, event budaya ini bisa menjadi destinasi wisata budaya. Tak hanya bagi warga Jawa Barat dan Indonesia, tetapi juga dunia.
Sumedang sebagai Kota Buludru
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dengan tegas mengatakan komitmen daerahnya dalam menjaga lingkungan. Pihaknya telah mencanangkan Sumedang sebagai Kota Buludru atau kota terbersih.
“Tentu ini sudah menjadi program wajib kami untuk selalu menjaga dan melestarikan alam. Menjadikan alam di Sumedang ini tidak rusak, sungai bersih tak ada sampah.
Kami sejak dilantik pun telah mencanangkan Sumedang sudah kembali menjadi Kota Buludru, kota terbersih,” kata Dony.
Ia menjelaskan, berbagai upaya yang dilakukan mulai dari Program Jumat Bersih, pengelolaan sampah rumah tangga hingga melakukan penertiban tambang ilegal.
“Kami sudah menutup sekitar 30 tambang ilegal, yang boleh beroperasi hanya yang berizin. Itu pun kami awasi ketat,” tegasnya.
Dony juga memastikan bahwa tambang legal harus mematuhi aturan reklamasi supaya tidak membuat lingkungan rusak. Ia mengajak masyarakat agar turut serta melakukan pengawasan.
“Kalau ada tambang yang tidak memiliki izin dan masih beroperasi, maka segera laporkan. Nanti akan kami tindak tegas,” pungkasnya. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)