Telegram trading bot adalah perangkat lunak otomatis yang memungkinkan pengguna melakukan trading aset kripto langsung melalui aplikasi Telegram. Bot ini beroperasi dengan menghubungkan akun pengguna ke bursa kripto melalui API, sehingga dapat melakukan berbagai transaksi seperti membeli, menjual, copy trading, dan bahkan melakukan limit order hanya dengan satu klik.
Baca Juga: Fitur Chromecast Telegram, Streaming Video Lebih Mudah di Layar Lebar
Tren ini pertama kali muncul sejak awal Juni 2023, tetapi mulai meledak pada Juli 2023 dengan munculnya berbagai protokol trading bot, seperti Maestro dan Unibot. Dengan kemudahan penggunaannya, bot trading di aplikasi chat populer ini telah menarik perhatian ribuan trader di seluruh dunia.
Mengapa Telegram Trading Bot Bisa Populer?
Ada tiga faktor utama yang membuat trading bot Telegram semakin populer di kalangan trader kripto:
1. Aksesibilitas Melalui Telegram
Telegram adalah platform pesan instan dengan lebih dari 800 juta pengguna per Maret 2023 silam. Banyak komunitas kripto yang telah menggunakan Telegram untuk berdiskusi, memantau harga aset, dan berbagi informasi trading. Dengan adanya trading bot, pengalaman trading semakin mudah karena pengguna bisa mengaksesnya langsung melalui chat.
2. Kemudahan Penggunaan
Berbeda dengan platform seperti MetaMask atau DEX yang sering kali memiliki UI/UX yang kompleks, Telegram trading bot memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi hanya dalam beberapa klik. Tidak ada lagi proses tanda tangan kontrak yang berulang atau pengalaman trading yang membingungkan.
3. Insentif dan Keuntungan Tambahan
Beberapa protokol trading bot menawarkan skema pembagian keuntungan, diskon biaya transaksi, serta keuntungan spekulatif dari token protokolnya. Misalnya, Unibot memberikan keuntungan dari pajak transaksi dan pembagian hasil trading kepada pemegang token mereka.
Cara Kerja
Secara teknis, Telegram trading bot berfungsi sebagai perantara antara trader dan blockchain, menggantikan antarmuka seperti MetaMask atau Uniswap. Penggunaannya bisa Anda mulai dengan mengakses bot melalui Telegram.
Kemudian pengguna dapat membuat dompet baru atau menghubungkan dompet yang sudah ada, seperti MetaMask. Setelah itu, dompet perlu didanai dengan aset kripto, biasanya ETH atau stablecoin, agar dapat digunakan untuk trading.
Selanjutnya, pengguna harus memasukkan alamat kontrak token yang ingin mereka beli. Dengan beberapa klik, bot akan mengeksekusi transaksi secara otomatis, termasuk mempertimbangkan biaya gas untuk memastikan efisiensi dalam proses trading.
Keamanan dan Risiko Menggunakan
Meski memiliki banyak manfaat, pengguna Telegram trading bot harus mewaspadai beberapa risiko. Keamanan data menjadi faktor utama, sehingga penting untuk menggunakan bot yang kredibel dan memiliki rekam jejak yang baik.
Meskipun kunci pribadi dienkripsi dengan AES512, keamanan dompet tetap bergantung pada perlindungan akun Telegram, termasuk penggunaan kata sandi yang kuat. Selain itu, karena bot menggunakan hot wallet, ada risiko tinggi terhadap peretasan, sehingga akan lebih untuk tidak menyimpan seluruh aset dalam satu dompet.
Untuk meningkatkan keamanan, pengguna sebaiknya mengaktifkan fitur autentikasi ganda (2FA). Selain itu juga menggunakan aplikasi authenticator guna melindungi akun dari akses tidak sah.
Daftar Bot Trading Telegram Terbaik
Berikut beberapa trading bot terbaik yang dapat Anda gunakan:
1. Unibot
Unibot adalah salah satu protokol Telegram trading bot paling populer dengan kapitalisasi pasar lebih dari $132 juta. Bot ini menawarkan fitur seperti DEX sniping, copy trading, limit order, serta skema pembagian keuntungan bagi pemegang token UNIBOT.
Baca Juga: Cara Mencadangkan Telegram ke Google Drive dengan Mudah dan Cepat
2. Maestro Bots
Maestro adalah pelopor bot trading yang mendukung jaringan Ethereum, Binance Chain, dan Arbitrum. Nah, Maestro memiliki fitur berlangganan premium dan sistem transaksi yang lebih cepat dibandingkan kompetitor lainnya.
3. Wagiebot
Wagiebot menonjol dalam hal kecepatan transaksi karena menggunakan private nodes. Bot ini juga terintegrasi dengan GMX untuk trading perpetual langsung di Telegram.
4. Banana Gun
Banana Gun adalah salah satu bot dengan fitur sniping yang canggih dan keamanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Bot ini memungkinkan pengguna untuk membeli token baru dengan kecepatan tinggi untuk menghindari slippage.
5. Bulldog Bot
Bulldog Bot terkenal karena memiliki antarmuka yang ramah pengguna dan biaya transaksi yang lebih rendah. Bot ini mendukung berbagai strategi trading otomatis untuk membantu pengguna meningkatkan keuntungan mereka.
Tips Menggunakan Trading Bot dengan Aman
Agar pengalaman trading lebih aman dan menguntungkan, ada beberapa tips yang dapat diikuti. Pertama, gunakan bot yang terpercaya dengan ulasan positif dan komunitas yang aktif untuk memastikan keamanannya.
Kedua, batasi dana dalam dompet dengan tidak menyimpan seluruh aset kripto dalam satu dompet yang terhubung ke bot guna meminimalkan risiko kehilangan dana. Selain itu, jika bot memerlukan API key, pastikan untuk mengatur izin dengan baik agar tidak memberikan akses penuh yang dapat disalahgunakan.
Selalu pantau aktivitas bot dengan memeriksa riwayat transaksi secara berkala untuk mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan. Terakhir, hindari bot yang tidak terverifikasi dan pastikan hanya menggunakan bot yang memiliki informasi resmi serta pengembang yang jelas agar terhindar dari potensi penipuan.
Baca Juga: Kode Telegram Tidak Masuk, Ini Penyebab dan Solusinya
Trading bot telah mengubah cara trader berinteraksi dengan pasar kripto. Dengan fitur otomatisasi, aksesibilitas tinggi, serta kemudahan penggunaan, bot ini menjadi solusi ideal bagi trader yang ingin efisien dalam transaksi mereka. Namun, pengguna Telegram harus tetap berhati-hati terhadap risiko keamanan dan memilih bot yang terpercaya. Dengan strategi yang tepat, Telegram trading bot bisa menjadi alat yang sangat menguntungkan dalam dunia kripto. (R10/HR-Online)