harapanrakyat.com,- SMAN 1 Kota Banjar, Jawa Barat butuh tangga darurat untuk akses siswa turun dari lantai dua apabila terjadi hal yang tak diinginkan seperti gempa atau kebakaran. Kondisi tersebut membuat para orang tua siswa berinisiatif untuk membangun dan memberikan sumbangan secara sukarela.
Sebenarnya SMAN 1 Kota Banjar sendiri punya lima tangga. Empat tangga di antaranya berukuran kecil, hanya satu tangga yang ukurannya besar. Apabila terjadi kebakaran atau gempa, kemudian siswa dilanda kepanikan, maka bisa ada penumpukan di tangga-tangga kecil. Oleh karena itu, beberapa orang tua siswa berinisiatif untuk membangun tangga darurat yang ukurannya lebih besar.
Salah satu orang tua siswa, Yadi mengatakan, berdasarkan hasil rapat orang tua sepakat untuk menyumbang dan membangun tangga darurat untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Menurutnya, satu tangga besar untuk akses siswa tidak cukup, apalagi jika mengingat adanya ancaman gempa megathrust. Selain itu, kebakaran bisa terjadi kapan saja.
Jika hanya ada satu akses tangga besar yang bisa digunakan tentunya hal itu tidak sebanding dengan jumlah siswa sebanyak 600 lebih yang ada di lantai dua sekolah.
“Bagi kami keselamatan dan kenyamanan anak-anak di sekolah adalah prioritas, sehingga adanya pembangunan tangga darurat ini dirasa perlu,” kata Yadi, Rabu (12/3/2025).
Orang tua lainnya, Nangga mengaku tidak keberatan dengan adanya rencana pembangunan tangga darurat tersebut. Ia pun mengaku siap memberikan sumbangan secara sukarela.
“Saya nitipin anak dua di sini, intinya untuk keselamatan dan kenyamanan anak-anak ketika berada di sekolah saya tidak keberatan,” ucapnya.
Baca Juga: Sejumlah Pohon Tumbang Timpa Rumah Saat Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Kota Banjar
Sekolah Sempat Keberatan Orang Tua Siswa SMAN Kota Banjar Mau Bangun Tangga Darurat
Ia menyebut, berdasarkan hasil rapat orang tua bahwa pembangunan tangga darurat tersebut dilakukan dengan sumbangan sukarela. Meskipun pihak sekolah sempat tidak mengizinkan karena khawatir menjadi salah arti di kalangan masyarakat.
“Kita tidak ingin berpolemik dengan apa yang ada di luar silhkan saja, kepala sekolah mau bantu alhamdulillah kalaupun tidak juga kita tetap kerjakan,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Komite SMAN 1 Banjar, Hendrayana mengapresiasi atas inisiatif para orang tua tersebut.
“Kondisi anggaran negara memang terbatas, tapi di sisi lain ada hal yang harus diperhatikan untuk keselamatan dan kenyamanan anak-anak di sekolah. Sehingga kami sangat menghargai atas kepedulian dan inisiatif para orang tua ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini dana yang terkumpul untuk pembangunan tangga darurat tersebut belum sepenuhnya terkumpul. Hal itu karena sifatnya sumbangan secara sukarela tanpa ada paksaan.
“Idealnya ada empat tangga (darurat) di sini, karena jumlah siswa di lantai dua itu lebih dari 600 orang,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
Berita ini telah mengalami perubahan redaksional pada judul dan isi pada Jum’at (14/3/2025) pukul 08.59 WIB.