harapanrakyat.com,- Perbankan Indonesia tampaknya tengah mengalami perubahan baru. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak ATM dari berbagai bank terlihat tutup.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (28/3/2025). Dari data OJK, sejumlah bank memang memangkas jumlah ATM di berbagai lokasi.
Pada 2023, tercatat ada sekitar 115 ribu lebih ATM di seluruh Indonesia. Di awal tahun 2025 hanya tersisa sekitar 91 ribu ATM yang beroperasi.
Baca Juga: bank bjb dengan PT Geo Dipa Energi Jalin Kerja Sama Layanan Perbankan
Perbankan Indonesia Adaptasi Kebiasaan Masyarakat
Pengamat perbankan, Arianto Muditomo menyebut bahwa kondisi itu terjadi karena adaptasi lembaga bank dengan kebiasaan masyarakat. Saat ini masyarakat lebih cenderung melakukan transaksi digital daripada transaksi tunai.
Bukan itu saja, ATM juga memiliki biaya perawatan yang tinggi. Saat pengguna ATM kian menurun karena lebih mudah menggunakan aplikasi perbankan untuk melakukan transaksi.
“Penurunan jumlah ATM di Indonesia merupakan fenomena kompleks. Tentunya terdapat alasan logis maupun strategis dari kondisi ini,” kata Arianto.
ATM Tetap Dibutuhkan Masyarakat
Meski terdapat pergeseran kebiasaan masyarakat dalam perbankan di Indonesia, namun peran ATM masih vital. ATM tetap punya peran yang penting bagi nasabah, terutama di daerah dengan fasilitas internet yang kurang memadai.
Karenanya, ia tetap mengimbau pihak bank untuk merawat mesin ATM yang tersisa. Sehingga nasabah bisa mengakses ATM secara aman, nyaman, serta mudah.
Arianto menambahkan, ada kemungkinan kedepannya akan muncul keseimbangan dalam pemakaian ATM. Nasabah bisa tetap menggunakan layanan bank digital, ATM, maupun gerai cabang fisik.
Bank Melakukan Strategi Baru
Dengan bergesernya kebiasaan masyarakat, lembaga perbankan di Indonesia tentunya menghadirkan strategi baru. Misalnya PT Bank Negara Indonesia (BNI) yang melakukan rasionalisasi jumlah kantor cabang, karena perubahan situasi pasar.
Bank BNI telah mengurangi sejumlah kantor cabang sejak masa Covid 19. Kini Bank BNI lebih fokus dengan layanan digital sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Masyarakat Cenderung Tertarik Ikuti Program Undian Perbankan
Lain halnya dengan Bank BRI, selain mengurangi jumlah ATM dan kantor cabang, bank plat merah ini juga membawa strategi baru. Bank BRI mengalihkan layanan kantor cabang fisik ke agen BRILink.
BRILink sendiri tersedia di warung mitra BRI dan menyediakan beberapa layanan serupa kantor cabang bank. Bagi masyarakat pedesaan, BRILink nyatanya lebih diminati daripada kantor cabang bank BRI langsung.
BRI memilih langkah ini bukan tanpa alasan. Riset internal menunjukkan bahwa masyarakat belum sepenuhnya melek digital. Sehingga lebih menyukai layanan perbankan via agen. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)