harapanrakyat.com,- Pasca pengakuan pria asal Garut, Jawa Barat, yang mengklaim sebagai Imam Mahdi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, langsung melakukan penelusuran. Pria yang juga mengaku jenderal bintang 4 Angkatan Udara (AU) tersebut bernama Abdul Rosid.
Sekretaris MUI Garut, Yusuf Safari menegaskan, pihaknya telah menerima informasi adanya seorang pria asal Kecamatan Pakenjeng Garut, yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Langkah yang MUI lakukan yaitu mengklarifikasi pria yang ada dalam video TikTok.
“Ya betul kami mengetahui persoalan yang mengklaim Imam Mahdi. Saat ini MUI Kecamatan Pakenjeng akan melakukan klarifikasi terhadap orang yang bersangkutan. Hasilnya belum ada, karena perlu ditanya apa motifnya,” kata Yusuf Safari, Jumat (7/3/2025).
Bukan Kali Ini Saja Mengklaim Sebagai Imam Mahdi
Sementara itu, dari informasi yang beredar di masyarakat, bahwa Abdul Rosid ada kaitanya dengan pengikut DI/TII rezim (Alm) Sensen Komara. Namun Yusuf menegaskan, masih perlu melakukan penelusuran dan pendalaman terhadap orang dan jamaah yang ada dalam video tersebut.
“Persoalan ada kaitannya dengan eks pengikut DI/TII era (Alm) Sensen Komara, kami tidak tahu. Tapi memang kami awalnya mengetahui dari ketua Muhammadiyah Kecamatan Pakenjeng. Nah informasinya sedang didalami terlebih dahulu oleh Muspika, seperti Polsek Pakenjeng dan Kecamatan Pakenjeng,” jelasnya.
Lanjutnya menambahkan, bahwa bukan kali ini saja Abdul Rosid mengaku sebagai Imam Mahdi. Sebelumnya, ia pernah melakukan hal serupa. Akan tetapi meminta maaf dan membuat pernyataan tidak akan mengulanginya lagi.
“Tapi malah kembali terulang. Dulu mengklaim sebagai Imam Mahdi skalanya di lingkungan dirinya. Tapi sekarang menyebar lebih besar, karena efek media sosial,” terangnya.
Baca Juga: Ngaku Imam Mahdi, Pria Asal Garut Ini Singgung Presiden Prabowo dan Kapolri
Kasus ini menjadi perhatian MUI pusat sekaligus Pemerintah Daerah Garut. Bupati Garut juga sudah menghubungi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Garut, untuk menangani persoalan ini.
“Ya ada dari MUI pusat yang menghubungi persoalan ini, sehingga Pemkab Garut pun harus turun tangan. Intinya sedang ditangani oleh MUI. Nanti hasilnya seperti apa, akan ada laporan di tingkat kabupaten,” pungkasnya. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)