harapanrakyat.com,- Pekan Glaukoma Sedunia dilaksanakan setiap minggu kedua di bulan Maret. Sementara untuk tahun ini jatuh pada tanggal 9-15 Maret 2025.
Tujuan dari Pekan Glaukoma Sedunia ini, untuk meningkatkan kewaspadaan serta kepedulian masyarakat akan pentingnya upaya preventif, kuratif sampai rehabilitatif penyakit glaukoma. Sebab, glaukoma ini merupakan penyakit mata yang merusak saraf optik. Selain itu juga, penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.
“Jadi deteksi dini sangat berperan penting untuk mencegah terjadinya kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma,” jelas dr Mega Prayoga, Sp.M., dokter spesialis mata RSUD Pandega Pangandaran, Selasa (11/3/2025).
Lanjutnya menambahkan, bahwa salah satu alasan utama seseorang tidak menyadari adanya glaukoma pada dirinya sendiri, karena penyakit ini biasanya berkembang tanpa gejala yang jelas. Namun, baru menyadari ketika ada yang tidak biasa dari penglihatannya, saat kerusakan sudah terjadi serta tidak bisa diperbaiki.
“Penderita yang mengidap penyakit ini, biasanya tidak akan menyadari. Sebab gejala dari penyakit ini muncul secara perlahan. Saat terjadi gangguan penglihatan pada pasien, seringnya saraf optik sudah rusak cukup parah,” ungkapnya.
Baca Juga: RSUD Pandega Pangandaran Sosialisasikan Gejala Penyakit TBC
Oleh karena itu, di Pekan Glaukoma Sedunia ini, dr Mega mengajak masyarakat agar lebih peduli akan kesehatan matanya. Salah satu bentuk kepedulian adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.
Terutama untuk masyarakat dengan berusia di atas 40 tahun. Selain itu juga, keluarganya yang mempunyai riwayat glaukoma, atau penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes.
“Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata dengan rutin dan berkala,” jelasnya.
RSUD Pandega sendiri saat ini sudah tersedia layanan konsultasi mata, dengan dokter spesialis mata. Layanan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mata.
Dengan adanya layanan tersebut, harapannya masyarakat bisa memperoleh informasi yang benar, dan juga perawatan yang sesuai untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak menunggu hingga muncul gejala. Jadi cara terbaiknya adalah mendeteksi lebih awal,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)