Karang Setra Wonderland Bandung telah menjadi salah satu destinasi wisata legendaris sejak lama. Tempat ini terkenal luas karena sudah berdiri sejak dulu dan memiliki sejarah panjang. Bahkan, mitos kolam renang Karang Setra Bandung sempat menghebohkan banyak orang.
Baca Juga: Mitos Pelabuhan Ratu, Jejak Nyi Roro Kidul dan Singgasananya
Bagi masyarakat, terutama generasi 90-an hingga 2000-an, kisah-kisah legenda yang melekat pada wisata ini sudah bukan hal asing. Popularitas Karang Setra semakin memperkuat penyebaran cerita-cerita tersebut, menjadikannya bagian dari daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Mitos Kolam Renang Karang Setra Bandung yang Membuat Gempar
Bandung terkenal sebagai kota dengan beragam destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Karang Setra Wonderland. Kolam renang legendaris ini merupakan salah satu taman bermain air tertua dan terbesar di Bandung. Banyak orang memilih tempat ini untuk bersantai dan menikmati berbagai wahana air seru bersama keluarga atau teman.
Terletak di Jalan Sirnagalih KM 4,5 No.15, Gegerkalong, Sukasari, Bandung, Jawa Barat, Karang Setra Wonderland menawarkan banyak wahana yang dapat anak-anak maupun orang dewasa nikmati. Berbagai jenis kolam dengan desain unik semakin menambah daya tarik tempat ini, sehingga tak heran jika banyak masyarakat menjadikannya destinasi wisata favorit.
Sejarah Kota Bandung tak hanya tentang Jalan Braga, Gedung Konferensi Asia-Afrika, atau Stadion Siliwangi. Beberapa tempat hiburan yang masih eksis hingga kini juga menyimpan cerita sejarah yang menarik.
Kilas balik ke tahun 1958, Bandung tampaknya ingin memberikan fasilitas hiburan terbaik bagi warganya. Pada tahun itu, dua taman hiburan besar diresmikan.
Untuk yang pertama adalah Taman Lalu Lintas, yang resmi buka pada 1 Maret 1958 di Jalan Belitung No.1. Ini menjadi taman pembelajaran lalu lintas tertua di Indonesia.
Dua bulan kemudian, sekitar lima kilometer ke arah utara, sebuah taman hiburan dengan kolam renang diresmikan di Jalan Sirnagalih. Taman ini bernama Karang Setra, dengan kolam renang yang pada masanya disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
Berdiri Sejak Tahun 1958
Pada Sabtu, 3 Mei 1958, Sukarno secara simbolis menggunting pita sebagai tanda pembukaan taman hiburan ini. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Mohammad Hatta, yang turut serta dalam pelepasan balon peresmian.
Karang Setra berdiri di atas lahan seluas 6,5 hektare dengan dana sebesar Rp7 juta. Proses pembangunannya mulai pada November 1956 dan selesai pada tahun 1957. Salah satu daya tarik utama taman ini adalah kolam renangnya yang berukuran 100×100 meter, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara pada masanya.
Berdasarkan laporan Star Weekly dalam artikel berjudul “Taman Hiburan & Kolam Renang Baru di Bandung, yang Hari Ini Dibuka dengan Resmi oleh Presiden”(3 Mei 1958) yang merupakan tulisan Paul The Tjien Giok, Karang Setra memiliki beragam wahana. Kolam renangnya terdiri dari dua kolam renang biasa, satu kolam khusus anak-anak, serta area untuk loncat indah.
Setelah peresmian, kolam renang ini langsung ramai pengunjung. Star Weekly dalam artikel “Serba-serbi dari Bandung”(10 Mei 1958) melaporkan bahwa Mohammad Hatta terlihat menikmati momen tersebut saat menyaksikan anak-anak berenang di Karang Setra.
Sebagai bagian dari perayaan pembukaan, Pikiran Rakyat (7 Mei 1958) mencatat bahwa dua perkumpulan renang ternama, Tirta Kentjana (Jakarta) dan Tirta Merta (Bandung), mengadakan lomba renang di Karang Setra.
Baca Juga: Mitos Air Terjun Jumog Karanganyar, Penuh Energi Positif
Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Iris Tobing dari Tirta Kentjana, yang berhasil mencatat waktu 47,7 detik di nomor 100 meter gaya dada. Beberapa tahun kemudian, Iris Tobing meraih dua medali perak dalam ajang Asian Games Jakarta 1962.
Dari Situ Emuh ke Karang Setra, Kisah Mistis di Balik Kolam Legendaris
Kolam Renang Karang Setra tidak hanya menyimpan sejarah panjang, tetapi juga kisah mistis yang telah beredar sejak lama. Sebelum terkenal sebagai Karang Setra, tempat ini bernama Situ Emuh.
Dalam bahasa Sunda, situ berarti danau, sementara Emuh konon adalah nama seorang pedagang sayur yang biasa berjualan di pasar. Setiap pagi, Emuh kerap mampir ke pinggiran situ untuk mencuci kaki, wajah, dan barang dagangannya. Namun, suatu hari, nasib buruk menimpanya. Ia terpeleset, jatuh ke dalam air, dan tenggelam.
Masyarakat setempat percaya bahwa Emuh tidak sekadar jatuh, melainkan diseret oleh makhluk gaib bernama Hantu Lulun Samak. Gambaran sosok ini ialah tikar licin yang menyeret korban ke dalam air. Sejak peristiwa itu, danau tersebut terkenal sebagai Situ Emuh, dan banyak orang menghindari berjalan di sekitarnya karena takut dapat teror dari arwah Emuh.
Kepercayaan terhadap mitos kolam renang Karang Setra Bandung ini begitu kuat hingga menjelang peresmian Karang Setra, sebuah ritual khusus dilakukan. Sehari sebelum pembukaan resmi, tiga kepala kerbau dikubur di area kolam sebagai bentuk penghormatan dan penolak bala.
Menurut laporan Majalah Aneka Olahraga dan Film dalam artikel berjudul “Dari Situ Emuh ke Kolam Renang Karang Setra” (10 Mei 1958) tulisan E. Suparman, Bandung tiba-tiba dilanda angin ribut dan langit mendung saat ritual berlangsung. Penduduk setempat meyakini bahwa Emuh akhirnya muncul untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan tempat tersebut, tepat ketika angin kencang mereda.
Kisah ini hingga kini masih menjadi bagian dari legenda Karang Setra, menambah daya tarik sekaligus misteri di balik kolam renang tertua di Bandung.
Mitos Perosotan Naga
Kolam renang Karang Setra Bandung bukan hanya populer sebagai tempat rekreasi legendaris, tetapi juga menyimpan berbagai kisah misterius. Salah satu mitos kolam renang Karang Setra Bandung yang paling terkenal dan menjadi momok bagi pengunjung adalah kisah di balik wahana Perosotan Naga.
Baca Juga: Mitos Gunung Guntur Garut, Larangan dan Penjaga Gaib
Wahana ini kerap mengundang rasa penasaran sekaligus ketakutan, terutama setelah cerita mistis tentangnya menyebar luas dari mulut ke mulut. Menurut cerita yang beredar, di dalam perosotan naga terdapat silet yang bisa melukai pengunjung yang mencoba wahana ini.
Mitos ini begitu menyeramkan karena jika benar, tentu dapat membahayakan para pengguna wahana. Kabar ini menyebar begitu cepat, tidak hanya di Bandung tetapi juga ke berbagai daerah lainnya, bahkan bertahan hingga generasi 2000-an.
Akibat dari mitos ini, banyak pengunjung memilih untuk menghindari perosotan naga karena takut terkena dampak buruknya. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pihak pengelola wahana, karena cerita mistis yang beredar dapat memengaruhi minat pengunjung untuk mencoba wahana tersebut.
Hingga kini, kisah perosotan naga di Karang Setra tetap menjadi bagian dari legenda urban yang melekat di benak masyarakat. Terlepas dari benar atau tidaknya, mitos ini menambah sisi misterius dari salah satu taman bermain air tertua di Bandung.
Hanya Sebatas Mitos
Mitos tentang perosotan naga di Kolam Renang Karang Setra memang sempat menyebar luas dan dipercayai banyak orang. Namun, pada kenyataannya, tidak ada silet atau benda tajam di dalam wahana tersebut. Cerita tentang adanya silet hanyalah isapan jempol belaka, meskipun tetap menjadi kisah mistis yang membekas di benak generasi 90-an dan 2000-an.
Bagi mereka yang dulu mempercayainya, kini bisa tersenyum geli saat mengenang betapa menyeramkannya cerita itu di masa lalu. Dulu, mitos ini benar-benar membuat banyak pengunjung takut untuk mencoba wahana perosotan naga. Namun, seiring waktu, cerita tersebut justru menjadi bagian dari kenangan unik yang sulit tergantikan.
Mitos tentang kolam renang Karang Setra telah bertahan dari generasi ke generasi, menciptakan sensasi tersendiri bagi para pengunjung. Bahkan, karena cerita ini, banyak orang yang memilih untuk menghindari wahana tersebut. Walaupun demikian, kini telah terbukti bahwa semua itu hanyalah legenda urban semata, tanpa bukti nyata.
Baca Juga: Misteri Hutan Tinjomoyo Semarang Dibalik Keindahannya
Terlepas dari kebenarannya, kisah ini tetap menjadi bagian dari sejarah Karang Setra. Mitos kolam renang Karang Setra Bandungmitos kolam renang Karang Setra Bandung ini menambah daya tarik tersendiri bagi tempat wisata legendaris di Bandung ini. (R10/HR-Online)