Sejarah tahu gejrot menarik untuk menjadi pokok bahasan. Hal tersebut mengingat makanan khas satu ini memiliki cita rasa yang menggugah selera dan nilai historis di dalamnya. Kuliner khas Cirebon yang murah ini termasuk dalam salah satu Warisan Budaya Tak Benda yang ada di Indonesia.
Eksistensinya bukan hanya sekedar menjadi makanan khas saja, namun juga memiliki nilai kebudayaan dari wilayah tersebut. Biasanya kuliner tahu gejrot menghiasi penjuru kota Cirebon oleh pedagang keliling maupun menetap. Tak mengherankan jika keberadaanya menjadi salah satu jajanan yang paling diminati.
Baca Juga: Sejarah Lumpia Semarang, Akulturasi Budaya Jawa-Tionghoa
Untuk mengetahui sejarah dan asal-usul makanan khas Cirebon ini, maka simak ulasannya dalam artikel berikut ini!
Sejarah Tahu Gejrot yang Berasal dari Keturunan Tionghoa
Tahu gejrot merupakan salah satu makanan khas Cirebon yang memiliki banyak penggemarnya. Makanan ini biasanya menjadi jajanan khas yang sangat mudah untuk kita jumpai.
Bahkan keberadaannya tidak hanya terpusat di wilayah Cirebon saja, namun juga daerah-daerah lainnya. Rasa yang pedas, gurih, dan nikmat menjadi salah satu alasan mengapa makanan ini memiliki banyak peminat di berbagai wilayah di Indonesia.
Banyak penjual tahu gejrot keliling yang menjajakan makanan tersebut. Alasan lainnya tak lain karena harga tahu gejrot ini terbilang terjangkau untuk menjadi jajanan favorit sehari-hari.
Melansir dari laman web disbudpar.cirebonkota.go.id, makanan ini awalnya berasal dari keturunan Tionghoa yang menetap di Desa Jatiseeng, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Mereka memilih tempat tersebut lantaran berdekatan dengan perairan sungai Cisanggarung. Alasannya karena memudahkan proses kegiatan perekonomian melalui sarana perahu.
Awal Mula Keberadaannya
Sejarah tahu gejrot bermula pada abad ke-18, kala itu masyarakat keturunan Tionghoa mulai memperkenalkan makanan favorit tersebut. Pada masa itu, makanan ringan ini dibuat oleh para saudagar untuk kemudian menjadi sajian untuk buruh dan para pekerja.
Inilah alasannya kenapa wadah tahu gejrot sangat identik dengan piring tanah liat yang berukuran kecil. Lambat laun dalam perkembangannya, tahu gejrot mulai terkenal di kalangan masyarakat Ciledug. Lalu pada suatu hari keberadaannya semakin populer setelah terjadi sebuah peristiwa penting.
Adapun peristiwa ini adalah tatkala saudagar Tiongkok memboyong kuliner berkuah pedas tersebut ke sebuah prosesi ritual klenteng Jamblang. Tradisi masyarakat Tiongkok ini mewajibkan warga Tionghoa membawa makanan tersebut sebagai persembahan.
Asal-usul Nama Tahu Gejrot
Sejarah tahu gejrot tidak terlepas dari asal-usul namanya. Sebagian orang tentunya bertanya-tanya kenapa nama jajanan favorit ini terdengar cukup unik di telinga.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Sejarah Bakpia! Oleh-oleh Khas Yogyakarta
Lalu kenapa sampai bisa bernama tahu gejrot? Kabarnya, nama tahu gejrot ini berasal dari cara pedagang membubuhkan air gula merah diatas tahu potong atau istilahnya “digejrotkan”.
Saat menuangkannya, bunyinya seperti terdengar “jrot-jrot” sehingga muncullah nama tahu gejrot tersebut. Namun, terdapat versi lain yang mengatakan bahwa nama tahu gejrot muncul karena rasanya yang sangat pedas.
Alhasil, tercetuslah istilah “ngagejrot” yang mempunyai arti dalam bahasa Indonesia yaitu pedas luar biasa.
Tips Membuat Tahu Gejrot Khas Cirebon
Nah, setelah mengetahui sejarah tahu gejrot ini, saatnya untuk membuat jajanan khas Cirebon ini. Terlebih lagi bagi para penikmat jajanan tersebut, tidak harus menunggu para pedagang keliling datang untuk menyantapnya.
Khusus bagi Anda yang belum pernah membuatnya, simak terlebih dahulu beberapa tips berikut ini!
- Gunakan tahu goreng kopong sebagai bahan utamanya. Lalu, pilihlah tahu Sumedang atau tahu pong yang siap untuk disantap.
- Jika kedua bahan tersebut tidak tersedia, maka pilihlah tahu putih. Kemudian, potong-potong menjadi beberapa bagian, lalu goreng hingga berkulit. Proses penggorengan tahu harus dalam potongan kecil demi mendapat tekstur kulit yang garing dan gurih.
- Untuk memastikan tahu goreng berkulit, pastikan memasak tahu putih tersebut dalam minyak yang benar-benar panas.
- Jangan lupa menggunakan cobek dan bukan blender untuk melumatkan bumbu tahu gejrot khas Cirebon ini. Penggunaan cobek ini bertujuan agar tekstur bawang dan cabai kasar saat proses penumbukan berlangsung. Berbeda halnya dengan menggunakan blender yang cenderung lebih halus teksturnya.
- Tips yang terakhir adalah tambahkan kecap pada racikan kuah untuk mendapatkan cita rasa manis gurih khas yang pas dan juga nikmat.
Baca Juga: Resep Toast Viral Khas Surakarta, Camilan Kekinian dengan Topping Unik
Demikian sejarah tahu gejrot yang bisa menjadi referensi banyak orang. Makanan ini telah berhasil memikat semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Keberadaannya tidak hanya sekedar menjadi sebuah makanan khas saja, namun identitas budaya bagi warga masyarakat di wilayah Cirebon. Jika Anda penasaran terkait resep dan tutorial cara membuatnya, silakan mencari referensinya yang sudah banyak tersebar luas di media sosial. (R10/HR-Online)