Prospek saham Bank Himbara masih menjadi daya tarik sektor bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan. Terutama saham dengan kapitalisasi besar yang merupakan anggota dari Bank Himbara atau singkatan dari Himpunan Bank Milik Negara.
Bank-bank tersebut biasa mendapat julukan sebagai “big banks”, sebut saja diantaranya adalah BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI. Transaksi saham dari emiten perbankan tersebut masih menjadi langganan sebagai penggerak IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).
Baca Juga: Saham BUMN Melemah, Kok Bisa? Begini Kata Rosan Roeslani
Sebenarnya, apa yang menjadi alasan saham dari sektor perbankan begitu menarik bagi investor dan bagaimana prospeknya? Berikut ulasan selengkapnya.
Alasan Prospek Saham Bank Himbara Tetap Menjadi Primadona
Saham sektor perbankan masih menjadi salah satu saham primadona di lingkaran para investor. Hal ini cukup beralasan karena saham bank dengan kapitalisasi besar alias big banks ini tergolong menguntungkan.
Mengapa bisa menguntungkan? Alasannya adalah emiten-emiten bank besar seperti BBRI, BMRI, dan BBNI di atas selalu menunjukkan konsistensi dengan mencatatkan laba yang menggembirakan. Hasilnya, dividen yang mereka gelontorkan pun cukup besar.
Untuk mengetahui lebih lanjut alasan-alasan lain mengapa prospek bank milik negara ini masih menarik, ikuti penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Konsistensi Pembagian Dividen yang Besar
Alasan pertama prospek saham bank Himbara masih menarik antara lain terkait dividen yang besar. Dividen adalah pembagian laba bank kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya jumlah saham yang mereka miliki di bank tersebut. Seperti diketahui bahwa salah satu keuntungan dari menanam saham di bank adalah dari hasil perolehan dividen.
Contohnya, BBRI dengan konsistensi luar biasa membagikan dividen dalam lima tahun terakhir. Tak mengherankan, mengingat bank ini sukses membagikan dividennya di kisaran Rp 12 triliun hingga Rp 48 triliun.
Secara rincian, pada 2019 lalu, BBRI membagikan dividen final sejumlah Rp 20,62 triliun atau Rp 164,10 per saham kepada para pemegang sahamnya. Kemudian hal ini masih berlanjut pada 2020, bank tersebut kembali memberikan dividen final senilai Rp 12,12 triliun atau Rp 96,49 per saham. Lalu, pada 2021 sejumlah Rp 26,40 triliun atau Rp 174,25 per saham.
Selanjutnya, menginjak tahun 2022, BBRI kembali menorehkan prestasi dengan dividen final senilai Rp 20,33 triliun atau Rp 231,22 per saham. Setelah itu, tahun 2023, mereka membagikan dividen senilai Rp 35,43 triliun atau Rp 235 per saham.
Baca Juga: Cara Beli Saham Meta Facebook untuk Investasi
Terakhir, pada tahun 2024, BBRI baru membagikan dividen interim senilai Rp 20,46 triliun atau Rp 135 per saham yang sifatnya masih sementara. Angka-angka di atas menunjukkan konsistensi yang luar biasa dan cukup menarik minat investor untuk menanam saham di salah satu anggota bank Himbara tersebut.
Harga Saham Cenderung Mengalami Kenaikan
Selain dari hasil dividen besar, alasan kedua prospek bank Himbara masih menjadi primadona adalah dari segi kenaikan harga saham. Harga saham yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan bagi investor saham.
Sebagai contoh, BBRI sempat mencetak rekor harga saham tertinggi atau All Time High (ATH) pada kisaran Rp 6.400 pada pertengahan Maret 2024. Sedangkan pada closing perdagangan Jumat (28/2/2025) lalu, saham BBRI berada pada level Rp 3.360 per saham.
Berkaca dari data rincian sejarah pembagian dividen dan pergerakan saham BBRI, maka saham bank pelat merah ini memiliki potensi mengalami kenaikan dalam waktu kedepannya. Pasalnya, saham ini masih diperkirakan memiliki masa depan cerah untuk jangka panjang. Terlebih lagi untuk saat ini valuasinya murah sehingga sesuai untuk memasuki saham BBRI.
Waktu yang Tepat Memulai untuk Mengoleksi Saham Himbara
Prospek saham bank Himbara memiliki daya tarik bagi para saat terdapat indikasi kondisi likuiditas keuangan membaik. Kondisi ini dapat terlahir saat suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia (BI) menunjukkan grafik penurunan atau ketika kurs rupiah mengalami penguatan.
Pada momen inilah waktu yang tepat bagi para investor dapat memulai untuk mengoleksi saham-saham milik Himbara. Di sisi lain, seorang analis Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas, bernama Nafan Aji Gusta mengungkapkan, untuk saat ini saham BBRI tengah menunjukkan divergensi positif.
Hal ini memberikan arti bahwa harga saham BBRI mencapai titik terendah baru, akan tetapi indikator teknisnya mulai mengalami kenaikan.
Dengan demikian, divergensi positif ini akan menjadi sinyal kenaikan harga saham BBRI. Menurutnya, valuasi saham BBRI saat ini masih memiliki daya tarik. Terlebih lagi, sektor perbankan ini secara konsisten terus mencatatkan perkembangan dari segi kinerja keuangan.
Baca Juga: Rp 4 Triliun Lebih Aliran Modal Asing Masuk, Saham RI Terbang Tinggi!
Demikian ulasan terkait prospek saham bank Himbara. Semoga informasi ini bermanfaat bagi investor saham yang berniat melakukan investasi di sektor perbankan khususnya Himbara. Bagi Anda yang tertarik untuk mengoleksi saham di bank milik negara ini, sejumlah analis telah merekomendasikan membeli saham Himbara tersebut. (R10/HR-Online)
